Bahkan dia akui, masih menunggu surat resmi PBNU, sebab aktivitas PWNU Jatim masih berjalan seperti biasa.
Selain itu, KH Marzuki Mustamar juga dalam posisi hanya bisa menerima keputusan organisasi.
"Kami enggak pernah nonyol-nonyol (mendesak), kami hanya nerimo ing pandum (menerima bagian), nerimo dawuh (menerima arahan), samina wa athona (mendengar dan mengikuti). Disuruh kerja, kerja. Disuruh berhenti, ya berhenti, kami enggak pernah minta-minta," ucapnya ke awak media.
Lanjutnya mengakui, bahwa dirinya akan menerima keputusan PBNU, bila memenuhi prosedural.
"Tentu harus diterima, enggak usah geger-geger (ribut-ribut) ramai-ramai, tapi kalau misalnya ada yang salah dari keputusan itu, maka siapapun punya tugas dan kewajiban untuk mengingatkan yang salah. Dalam Quran, watawa saubil haqqi wa tawaa saubis sabr, saling mengingatkan supaya tetap benar dan tetap sabar," bebernya.
Selain itu, dia mengimbau semua pihak termasuk santri dan umat untuk bersikap tenang menanggapi pencopotan dirinya.
Load more