"Ancaman ini seperti peretasan, penipuan online, judi online, dan terorisme; jadi, itu semua butuh perhatian dan bukan memutuskan untuk belanja alutsista berdasarkan selera dan preferensi masa lalu, melainkan untuk kebutuhan masa depan," kata Capres dari AMIN, Anies Baswedan.
Selain itu, Anies juga menekankan bahwa pemerintah harus secara serius dan berkesinambungan untuk meningkatkan investasi sumber daya manusia (SDM) melalui pengiriman calon ilmuwan ke luar negeri untuk belajar tentang ilmu alutsista.
"Negara harus memanfaatkan sumber daya lokal dan membangun investasi SDM (sumber daya manusia) untuk belajar ilmu alutsista untuk pengembangan industri pertahanan domestik," pungkasnya.
Sementara itu, terkait diplomasi, Anies menyatakan bahwa seorang presiden harus menjadi panglima diplomasi, seperti berjuang dalam upaya menghapus penjajahan di muka bumi.
"Presiden menjadi panglima diplomasi Indonesia, bukan hanya hadir dalam forum-forum, tetapi juga hadir serius memperjuangkan amanat, termasuk amanat terpenting menghapus penjajahan di muka bumi; bukan sekadar statement dalam upacara, tetapi juga presiden dan seluruh jajaran diplomasi bekerja keras untuk itu, khususnya untuk Palestina," katanya.
Menyikapi soal alutsista, ternyata bukan hanya Anies saja yang mengomentari Menhan, Prabowo saat debat Capres ketiga.
Load more