Padahal, menurut Ujang, masyarakat cenderung menilai dengan hati dalam memilih pemimpin dan memenangkan hati masyarakat lebih sulit ketimbang memenangkan pikiran.
“Bahwa yang memenangkan hati rakyat itu lebih susah, saya melihat bahwa Anies harus hati-hati dalam debat terakhir dan tidak terlalu banyak menyerang. Sejatinya, tampil lebih soft saja karena orang awam melihat Prabowo karena hati dan perasaan,” tutur Ujang.
Terpisah, Direktur Riset Populi Center Usep S. Achyar menilai Prabowo Subianto layak menjadi presiden kedelapan untuk meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Pasalnya, Prabowo memiliki sejumlah keunggulan, seperti pengalaman dan kompetensinya di dunia politik termasuk saat menjadi sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Bahkan menurut Usep, Prabowo telah menunjukkan kinerja yang baik menjadi Menhan. Sejumlah prestasi penting telah diraih Prabowo, seperti berhasil melaksanakan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI, antara lain pembelian 24 Jet Tempur F-15EX.
"Kemampuan itu yang dianggap memiliki keunggulan untuk memimpin negeri ini di 2024. Prabowo juga telah mempromosikan perkembangan industri pertahanan lokal melalui kerja sama dengan perusahaan milik negara (BUMN), seperti produksi kendaraan taktis Maung," tutur Usep.
Lebih jauh, Prabowo juga aktif dalam membantu masyarakat untuk mendapatkan pasokan air bersih. Hal ini terbukti dengan keberhasilan Prabowo dalam membangun sumur bor dan meresmikan 74 titik mata air yang tersebar di berbagai lokasi, termasuk Lombok, Sumbawa, Yogyakarta, Banyumas, dan Pulau Moa.
"Dengan prestasi tersebut, tidak heran jika Prabowo mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat. Jadi, secara umum, kinerjanya juga dinilai cukup baik oleh masyarakat," tambah Usep.(chm)
Load more