Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat politik Rocky Gerung, menyoroti aksi serentak ribuan mahasiswa dari 899 kampus yang menolak politik dinasti, kemarin Kamis, (11/1/2024). Mereka membagikan 4 juta selebaran yang menyatakan penolakan terhadap politik dinasti.
Rocky menilai aksi tersebut mengkonfirmasi, bahwa para mahasiswa ternyata tidak puas dengan keadaaan dan merasa bahwa pilihan-pilihan yang tersedia sebenarnya direkayasa oleh rezim Jokowi.
“Jadi kelihatannya kampus dengan akal sehatnya ingin memperlihatkan bahwa kami tidak diam. Kami justru muak. Kami tahu apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Ini sebenarnya energi untuk memperkuat posisi-posisi oposisi,” kata dia dalam tayangan video di akun YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (12/1/2023).
Rocky menilai, saat ini para mahasiswa dan mahasiswi sudah tiba pada kesepakatan bahwa politik dinasti merupakan upaya Jokowi untuk menghalangi proses demokrasi yang sehat terjadi di Indonesia.
“Jadi kelihatannya kalangan kampus ini betul-betul tiba pada semacam kesepakatan bahwa politik dinasti ini adalah upaya Jokowi untuk mengistimewakan seseorang yang adalah anaknya (Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka). Itu buruknya, di ujung kepemimpinan Pak Jokowi, demokrasi memburuk,” papar Rocky dalam obrolan bersama Jurnalis Senior, Hersubeno Arief itu.
Kegelisahan mahasiswa juga dinilai Rocky karena Jokowi secara jelas dan sadar memanfaatkan dirinya sendiri sebagai presiden untuk menguasai lahan politik demi dituai nanti oleh dirinya sendiri.
“Yang ditanam bukan kepentingan rakyat, tapi keluarga. Jadi poinnya adalah hilangkan faktor Jokowi dari proses menuju Pemilu 2024. Nah itu yang akan memungkinkan semua orang merasa lega. Kelegaan itu yang akan membawa kembali kegairahan Indonesia masuk dalam tahun politik dan Pemilu,” tegasnya.
“Jadi saya kira dorongan moral dari para mahasiswa itu merupakan tuntutan untuk diteruskan prosesnya melalui MPR untuk impeachment (pelengseran). Jadi saya kira itu logika gerakannya. Cuma dengan cara melengserkan Jokowi, dinastinya berhenti. Jadi paradigmanya disusun oleh mahasiswa dan dalil-dalilnya ditentukan oleh sistem politik,” sambung Rocky.
Rocky Gerung memperkirakan, gerakan ini akan diikuti oleh kelompok-kelompok masyarakat lainnya, termasuk kelas menengah.
"Ini akan menjadi gerakan terbesar di era pasca-reformasi," tutupnya.
Seperti diketahui, para mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Indonesia Bersatu melakukan aksi pembagian selebaran serentak di 899 kampus yang tersebar di 35 Provinsi di Indonesia, Kamis 11 Desember 2024.
Total ada 4 juta selebaran yang dibagikan oleh seluruh mahasiswa.
Di UIN Jakarta, mahasiswa juga membagikan pamflet yang salah satunya bertuliskan “Menolak Dinasti Politik dan Penculik”, serta tabloid Achtung berjudul “Reformasi Dikhianati”. (aag)
Load more