Surabaya, tvOnenews.com - Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengingatkan para relawan dan simpatisan untuk tidak takut diintimidasi atau ditekan dalam bentuk apapun.
Menurutnya, cukup peristiwa dugaan penganiayaan relawan oleh oknum TNI di Boyolali beberapa waktu lalu tidak terulang lagi.
Bahkan dalam pertemuan Tim Pemenangan Daerah (TPD), Ganjar kembali menyinggung benturan antara oknum TNI dan relawan.
“Itu jadi yang terakhir, kami mengapresiasi juga TNI yang merespons cepat. Dan kepada para pendukung, untuk tertib dan mematuhi aturan termasuk tidak menggunakan knalpot brong,” kata Ganjar di Gedung Internatio, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024).
Para relawan yang menggunakan sepeda motor dinilai terlalu bising saat melintas di depan markas militer tersebut.
Ganjar juga meminta para relawan maupun pendukung agar mematuhi segala ketentuan.
Terlebih lagi, Ganjar mengatakan jadwal kampanye terbuka akan segera dimulai pada 21 Januari hingga 10 Februari mendatang.
Ganjar mengaku sejauh ini memang banyak tim kampanye dan relawan yang melapor diintimidasi oleh oknum tertentu.
“Kita tidak takut, kita lawan. Sudah ada tim yang dibentuk, kita laporkan, kita lawan secara konstitusional,” tegasnya.
Kondisi ini pun mengingatkan Ganjar terkait perjalanan pasang surut demokrasi, terutama riwayat panjang PDI Perjuangan.
“Pada 27 Juli 1996, PDI dihantam, tetapi Bu Mega bilang kita siap lawan secara konstitusional. Pada 1997, kita tidak ikut Pemilu, dan pada 1999 akhirnya menang Pemilu,” kenangnya.
Oleh karena itu, pasangan Mahfud Md tersebut menerangkan situasi intimidatif sudah menjadi bagian sejarah panjang PDI Perjuangan dalam mengawal demokrasi.
“Bagi PDIP sudah terbiasa, dan untuk partai koalisi lainnya kini akan tercatat pula oleh sejarah dalam naik turun demokrasi ini. Sebagaimana diungkap Bung Karno, ‘Jasmerah’, jangan sekali-kali lupakan sejarah,” tegasnya lagu.
Berkaca dari dinamika itu, Ganjar pun optimistis kali ini kekuatan demokrasi tetap menang, karena PDI Perjuangan bersama koalisi PPP, Perindo, dan Hanura satu barisan bersama rakyat.
“Kekuatan kita selalu “gremetnya, gelindingnya” kawan-kawan bersatu dengan rakyat, rasanya tidak dimiliki oleh yang lain,” kata Ganjar.
Kekuatan akar rumput itulah, lanjutnya, sebagai pembeda koalisi Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud.
“Rangkul rakyat sebanyak-banyaknya, temui mereka, sampaikan seluruh program, jawab pertanyaan mereka, dan ajari mereka nyoblos,” ajaknya.
Dengan pola gerak demikian, dia optimistis dapat mematahkan berbagai catatan survei elektabilitas.
Ganjar meminta para relawan tidak khawatir sebab hasil survei hanya menjadi acuan.
Ia menambahkan koalisi Ganjar-Mahfud telah mempunyai catatan tersendiri yang berasal dari peralatan yang lebih canggih.
“Tapi tentu saja, kita harus bergerak cepat,” katanya.(ant/muu)
Load more