Jakarta, tvOnenews.com - Menjelang pencoblosan Pemilu 2024, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta agar aparat pemerintah tidak mengintimidasi dan melakukan kekerasan kepada rakyat.
Hal itu dia sampaikan dalam sambutan di hadapan belasan ribu umat yang hadir di perayaan Natal PDIP dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud, di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024) malam.
Dia meminta kasus pengeroyokan rakyat atau relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali oleh anggota TNI tidak terulang lagi.
“Jangan korbankan anak-anak itu. Masa tidak sedih,” kata Megawati, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (19/1/2024).
Dalam kasus Boyolali, Presiden ke-5 RI itu menilai aparat seperti tidan memahami anak-anak muda, yang terkadang kreativitasnya bersinggungan dengan atutan.
Megawati mengatakan dirinya bukan membenarkan anak muda di Boyolali yang menggunakan knalpot brong. Namun, dia tidak setuju ketika aparat bereaksi berlebihan hingga menggunakan kekerasan fisim.
“Kayak tidak pernah muda saja, namanya anak muda. Bukannya saya setuju knalpot brong. Namun kan bukan begitu caranya memperingatkan,” ujarnya.
Dia pun mengingatkan bahwa aparat pemerintah juga bagian dari rakyat. Karena itu, dia meminta aparat tidak bertindak semena-mena terhadap rakyat.
Di sisi lain, Megawati meminta kepada rakyat yang merasa terintimidasi oleh aparat untuk tidak takut.
“Jadi nanti kalau ada yang intimidasi, jangan takut. Katakan, Pak sudahlah, situ anak rakyat, dibesarkan oleh rakyat, diberi gaji oleh rakyat lewat pajak dan sebagainya,” ungkap Megawati.
Selain itu, dia juga meminta agar pihak-pihak tertentu tidak mengorbankan para prajurit dan anggota aparat di bawah untuk berhadapan dengan rakyat biasa.
“Saya ngenes karena yang disuruh turun adalah prajurit dan bintara, yang mungkin suatu hari yang disalahkan mereka juga. Tak adil kan? Tak fair kan? Betul apa tidak?” pungkasnya. (saa/aag)
Load more