Batu, Jawa Timur - Aksi perampasan ponsel dan penganiayaan pelajar dengan modus menuduh korban aniaya adik pelaku marak terjadi di Kota Batu. Aksi pelaku sempat terekam kamera pengawas sebelum mengambil ponsel dari tangan korban. Peristiwa ini di alami empat anak pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Batu.
Menurut pengakuan salah satu korban bernama Muhammad Rengga Pratama ( 13),sebelum hp tersebut di ambil, ia di tuduh oleh dua orang tak di kenal itu telah menganiaya adiknya.
"Sebelum hp saya dirampas, saya dituduh aniaya adiknya, kemudian saya nuruti ajakan dua orang tersebut untuk melihat adiknya yang katanya telah di aniaya itu,"kata Rengga,Senin (13/12/2021).
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 6.30 Wib, Sabtu (27/11/2021) korban sedang bermain sepak bola bersama teman-temannya di Lapangan Desa Punten,Kecamatan Bumiaji. Kemudian ada dua pemuda mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah berhenti di samping Barat lapangan.
"Mereka pun memanggil kita, kata dia adiknya baru saja dipukuli dan menuduh kita sehingga saya harus menjenguknya," jelas Rengga saat berada di rumahnya.
Dirinya pun memutuskan ikut bersama kedua pelaku meski tidak kenal karena penasaran. Ia pun dibonceng oleh mereka dibawa ke arah Dusun Gemulo, Desa Bulukerto yang berjarak cukup jauh dari rumahnya.
"Di sana sepi, saya ditanya apakah punya facebook. Saya jawab punya, akhirnya hp saya dibawa, lalu saya diajak lagi oleh teman satunya dan dibawa ke Taman Kenanga," katanya.
Di sana ia disuruh menunggu, katanya bakal balik lagi. Tapi setelah ditunggu cukup lama keduanya tak kunjung kembali dan ponsel merk Oppo A1 K miliknya pun raib.
"Tak tunggu tapi gak kembali-kembali akhirnya saya pulang berjalan kaki. Cukup jauh dari rumah," kata pelajar SMP Raden Fatah kelas 8B tersebut.
"Cuma hp saja yang hilang, kalau diancam tidak. Tapi dibentak mana hpmu, karena takut ya saya berikan," ungkapnya.
Sementara itu ibu korban, Tutik menjelaskan awalnya Rengga tidak mengatakan bila handphone yang setiap hari dibuat belajar online dan main game olehnya diambil orang.
"Gak bilang kalau diambil orang, jadi pas datang itu nangis alasannya hpnya hilang saat main, mungkin takut. Saya malah tahu kalau hpnya dirampas dari tetangga yang anaknya yang melihat jika Rengga dibawa kedua orang tak dikenal," ujarnya.
Meski sempat memarahi putranya karena menilai tidak berhati-hati hingga ponselnya hilang, Tutik pun menyesal setelah mengetahui cerita sebenarnya.
Penipuan ponsel dengan modus pinjam ini juga di alami tiga pelajar SMP lainnya,bernama Mohammad Tegar Salman (13), Maulana Malik Ibrahim (14) dan Anugerah Akbar Sanjaya(13) pelajar asal Dusun Beru Kecamatan Bumiaji.
Dua dari tiga korban ponselnya di ambil di jln.Metro Kelurahan Sisir,Kecamatan Batu,pada hari Jumat (12/11/2021) ketika pulang sekolah,sedangkan salah satu korban bernama Anugerah Akbar Sanjaya ponselnya di rampas di tempat sepi usai korban di pukul dan di piting lehernya oleh kedua pelaku perampasan.
"Iya, sebelum mengambil ponsel didalam tas, salah pelaku sempat memukul perut dan miting leher saya, tetapi sebelumnya saya di ajak ke rumahnya dan disuruh nunngu di depan rumahnya,"ungkap Sanjaya.
"Setelah lama menunggu akhirnya saya masuk kerumah itu, tetapi rumah itu kosong,kemudian selang waktu 15 menitan ketemu lagi sama orang tersebut,lalu saya di ajak lagi untuk nemui temannya di Dusun Celaket Desa Gunungsari,"terang Sanjaya.
Korban ponselnya di rampas di Dusun Celaket Desa Gunungsari,ketika kawasan tersebut sepi.
"lha di situlah kedua pelaku obrak abrik isi tas saya dan membuang buku pelajaran,setelah ketahuan di dalam tas,ada ponsel mereka mengambil ponsel tersebut, namun saya sempat melawan tapi akhirnya salah palaku memukul perutku dan miting leherku kemudian kedua pelaku lari membawa motor yang mereka kendarai,"urai Sanjaya.
Sementara Kasatreskrim Polres Batu, Iptu Yusi Purwanto membenarkan,namun itu bukan peristiwa perampasan ponsel melainkan aksi penipuan.
"Iya benar mas, namun laporan yang masuk masih satu korban, dan laporan tersebut akan kami tindak lanjuti dengan melakukan penyelidikan,"kata Yusi.
"Untuk korban yang lain meskipun tidak melapor tetap akan di tindak lanjuti dan jadi atensi,"tegas Yusi.
"Berdasarkan rekaman cctv di lokasi kejadian akan membantu penyelidikan pihak kami,untuk segera bisa menangkap pelaku.Jadi mohon doa nya kasusnya cepat terungkap dan pelaku juga segera di tangkap,"Pungkasnya. (edy c/ade)
Load more