Toraja Utara, Sulawesi Selatan - Demo tuntut pengusutan mafia tanah yang digelar ratusan siswa SMA 2 dan Mahasiswa di depan Pengadilan Negeri Makale, Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi selatan, Senin (13/12/2021) berakhir ricuh. Kericuhan terjadi saat ratusan massa yang mengawal kasus gugatan lapangan Gembira yang kembali dilayangkan Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, melakukan blokade jalan trans Sulawesi dengan cara membakar ban.
Massa yang tersulut emosi karena tak diijin masuk ke dalam halaman Pengadilan Negeri Makale dimana proses sidang gugatan sedang berlangsung, kemudian melakukan penutupan jalan. Polisi yang melihat aksi tersebut berusaha meminta mahasiswa agar tak memblokade jalan. Namun permintaan itu kemudian ditolak sehingga kedua belah pihak tersulut emosi, membuat situasi semakin tidak terkendali dan akhirnya ricuh, aksi saling dorongpun antara mahasiswa dan pihak kepolisian tak terhindarkan.
Massa aksi makin tersulut emosi, dan terlibat saling kejar dengan pihak kepolisian saat mengetahui salah satu dari mereka diamankan polisi. Kericuhan baru mereda setelah Kapolres Tana Toraja yang memimpin pengamananan menenangkan massa dan mengijinkan perwakilan massa masuk ke pengadilan.
“Kami melakukan pengamanan dan memfasilitasi masyarakat Toraja Utara, untuk mendapatkan keadilan dimana lapangan gembira diakui sebagai aset provinsi, walau tadi sempat ada ketegangan namun itu hanyalah mis komunikasi. Terang Kapolres Tana Toraja AKBP. Sarly Sollu.
Diketahui Sidang gugatan Tanah Lapangan Gembira hari ini merupakan aksi lanjutan yang juga sebelumnnya dilakukan ratusan pelajar dan mahasiswa toraja, untuk mempertahankan lahan yang diatasnya dibangun sejumlah fasilitas pemerintah. (joni/ade)
Load more