Kulon Progo, tvOnenews.com- Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan Jawa Tengah menjadi daerah “seksi” bagi partai politik yang berebut suara dalam Pemilu 2024 mengingat kawasan tersebut dikenal sebagai "kandang banteng" julukan untuk PDI Perjuangan.
Seperti diketahui, dalam dua bulan terakhir, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah lebih dari empat kali kunjungan kerja ke Jawa Tengah. Intensnya visitasi Jokowi di tengah masa kampanye Pemilu 2024 kembali memunculkan spekulasi bahwa ia tengah dalam upaya pemenangan calon presiden-wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kemarin Minggu (28/1) Jokowi kembali beraktivitas di Yogyakarta, Jawa Tengah. Selain makan bersama dengan AHY, mengunjungi pusat perbelanjaaan, Jokowi juga bertemu dengan Ngarsa Dalem, Sultan HB IX.
Sementara Prabowo Subianto menggelar kirab di Semarang Jawa Tengah. .
Pernyataan Ganjar disampaikan dalam doorstop acara Hajatan Rakyat Yogyakarta di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu.
“Jateng itu 'seksi' untuk diambil suaranya karena ini 'kadang banteng' dan cukup kokoh. Maka, pasti orang ingin ngambil banteng-bantengnya,” kata dia ketika ditanya terkait respon terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran yang sedang melakukan kampanye akbar di Semarang, Jawa Tengah.
Di tingkat legislatif, pihaknya sudah menggerakkan basis-basis PDIP untuk meraup lebih banyak suara di Jateng.
Adapun di tingkat eksekutif, pihaknya cenderung hati-hati dan menahan diri agar tidak melanggar aturan selama kegiatan kampanye Pemilu 2024. Sehingga, pihaknya meminta setiap kader PDIP yang berada di eksekutif agar menggunakan aturan jika hendak mengikuti kampanye.
“Kita betul-betul menahan diri, mereka semua terdesak karena satu sisi kemarin disuruh netral, tapi yang lain boleh. Kami (juga) minta kader di eksekutif, gunakan aturan. Kalau mau ikut kampanye, cuti-lah, karena cara itu yang paling benar dan tidak melanggar,” ungkap Ganjar
Selain itu, suasana perebutan suara semakin “panas” karena ada pihak pasangan capres-cawapres tertentu yang berpotensi melanggar nilai-nilai demokrasi.
“Partai juga bergerak lebih masif, melawan juga semakin semangat karena situasi kondisi terakhir, kalau bahasanya mbak Yenny (Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid), 'selamatkan demokrasi'. Nah, mereka (jadi) bangkit,” ucap dia.(ant/bwo)
Load more