“Sebab, karakter swing voters dan DNA pemilih di Indonesia umumnya cenderung digerakkan oleh tren umum dan dinamika isu jelang Pilpres,” sambungnya.
Menurut Umam, para pemilih karakter ini cenderung terbawa ikut-ikutan mendukung Paslon tertentu yang memiliki kemungkinan menang lebih besar dalam Pilpres, serta Paslon yang relatif tercitrakan lebih kuat serta dekat dengan kekuasaan (the ruling power).
“Dinamika politik semacam ini seringkali terjadi dan menggeliat di akar rumput, sebagai fenomena politik alamiah yang secara sosio-antropologis, terbukti terjadi di Pilpres 2009, 2014, dan juga 2019,” jelasnya.
Karena itu, Umam mengatakan bahwa narasi Demokrat yang belakangan digemakan AHY tentang pentingnya keberlanjutan dan perbaikan, sebagai derivasi nama lain dari perubahan, cukup relevan dan bisa ia kapitalisasi untuk penambahan kekuatan suara di Pemilu 2024 ini.
Sebelumnya, beredar video Presiden Jokowi bersepeda bersama AHY di Yogyakarta.
Dalam video yang diunggah oleh akun media sosial Instagram @agusyudhoyono, tampak Presiden dan AHY bertemu secara kebetulan saat sedang bersepeda di Yogyakarta.
AHY yang sedang bersepeda bersama rombongan, terlihat berhenti di pinggir jalan karena mengetahui ada rombongan Presiden yang juga bersepeda.
Selanjutnya rombongan Presiden tiba di sebelah rombongan AHY dan menghentikan sepedanya.
Saat itu AHY langsung memberikan hormat kepada Presiden, menanyakan kabar dan meminta izin untuk ikut bergabung dengan rombongan Presiden.
Load more