tvOnenews.com - Potensi kemenangan Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jawa Timur (Jatim) semakin nyata. Meski konsisten raih elektabilitas unggul, dukungan terhadap Prabowo-Gibran seringkali mendapatkan tekanan bahkan intimidasi seperti dialami relawan Gemoy, Asoy, Santuy, Poll, bersama Prabowo (Gaspoll Bro).
Relawan Gaspoll Bro mengalami tindakan represif dari Bawaslu Surabaya dengan sempat menghentikan sejenak secara sepihak puncak acara Konsolidasi Akbar Relawan Gaspoll Bro yang menggelar Konser Gemoy Sekali Putaran Prabowo-Gibran di Jatim Expo Surabaya. Acara tersebut turut dimeriahkan Dewa 19 feat Marcello Tahitoe dan TRIAD feat Dul Jaelani.
"Seharusnya ada cara-cara yang lebih baik. Ini saya sayangkan. Seharusnya, enggak sampai segitunya. Toh teman-teman panitia mau menghormati kok,” kata Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Jatim Emil Dardak.
Menurut Wakil Gubernur Jatim ini, sikap yang ditunjukan Bawaslu Surabaya menjadi bukti konkret pasangan Prabowo-Gibran sama sekali tidak pernah mendapatkan keistimewaaan. Adanya kejadian tersebut, mematahkan anggapan jika Prabowo-Gibran memperoleh keistimewaan pada kontestasi Pilpres 2024.
“Jangan sampai, misalnya menganggap kok acara yang di sana (saja) diberhentikan? Lha ini? Pasangan yang katanya selama ini diberikan privilege juga di-stop. Mic-nya diambil. Intinya, semua pihak harus saling menghormati,” lanjut Emil.
Kendati demikian, politisi Partai Demokrat ini menghormati tindakan yang diambil oleh Bawaslu tersebut. Dia pun lantas mendorong agar Bawaslu juga tetap bersikap netral menjelang hari pemungutan suara tiba pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Kami menghormati semua aturan yang berlaku. Tadi, dengan komunikasi kan bisa berlanjut. Walaupun memang sebenarnya panitia merasa sudah memberi pemberitahuan sejak jauh-jauh hari," katanya.
Load more