"Meski kandang sudah diperkuat, namun aksi monyet tetap terjadi dan setiap hari semakin banyak laporan warga yang hewannya luka maupun mati," tambah Dedi.
Sejak teror monyet ekor panjang terjadi Oktober hingga Desember ini, total sudah lebih dari 300 ekor ayam dan 23 kambing warga yagn luka dan mati dimangsa dua monyet ekor panjang. Dari enam dusun yang terdapat di Desa Kiarapayung, empat dusun diantaranya menjadi lokasi yang paling banyak hewan luka dan mati.
Teror monyet ini, semakin meresahkan warga setempat ketika isu dua ekor monyet tersebut merupakan monyet siluman. Pemerintah Desa Kiarapayung, MUI, dan tokoh masyarakat setempat meminta agar warga tidak menyangkutkan teror monyet ini dengan hal mistis yang bisa merusak akidah.
"Kami pastikan bahwa dua ekor monyet ini adalah hewan nyata dan kami juga terus berkoordinasi dengan BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Ciamis hingga semua monyet yang meneror warga dapat dilumpuhkan," tutup Dedi.
Sementara menurut Dede Nurhidayat, petugas BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Kabupaten Ciamis, monyet ekor panjang dengan berukuran besar tersebut, diduga bekas pimpinan kelompok monyet yang terpisah dari kawanannya.
"Bisa jadi salah satu monyet yang meneror warga itu adalah raja yang terbuang dari kawanan monyet kemudian terjadi perubahan perilaku hingga melukai bahkan membunuh hewan ternak milik warga," ucap Dede saat dihubungi melalui sambungan telepon oleh tvonenews.com. (Aditya Tri Wahyudi/act)
Load more