tvOnenews.com - Bakrie Group genap berusia 82 tahun pada Sabtu, 10 Februari 2024 lalu. Setelah memulai dengan usaha perdagangan umum di Lampung pada tahun 1942, pendiri Bakrie Group H. Achmad Bakrie memperluas bisnisnya dengan membangun industri berbasis bahan besi baja di Jakarta.
Bisnis itu berkembang pesat dan menjadi tumpuan pertumbuhan bagi perusahaan dari waktu ke waktu. Saat ini, lini bisnis Bakrie Group telah merambah sektor-sektor strategis dan berkelanjutan yaitu industri migas, pertambangan, mineral, teknologi media dan telekomunikasi, infrastruktur, perkebunan, dan properti.
Ke depan, sembari terus mengelola sejumlah unit usaha yang selama ini telah berjalan dengan baik, Bakrie Group tengah menyiapkan transformasi bisnis untuk menjadi perusahaan terdepan dalam bisnis berkelanjutan (sustainable business) yang secara konsisten menjalankan prinsip-prinsip ESG (environment, social, governance) dan turut berkontribusi mencapai sustainable development goals (SDGs) sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar.
Di samping mengembangkan bisnis, Direktur Eksekutif Yayasan Bakrie Untuk Negeri (BUN) Aninditha Anestya Bakrie (Ditha Bakrie) mengatakan, Bakrie Group juga aktif melaksanakan program pemberdayaan sosial untuk mendukung kemajuan Tanah Air. Bakrie Group pun membentuk Yayasan Bakrie Untuk Negeri (BUN) sebagai payung aktivitas sosial dari seluruh komponen Kelompok Usaha Bakrie (KUB), yang berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan kemanusiaan, lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kontribusi Sosial
Ditha mengatakan, kontribusi sosial Bakrie Group dijalankan melalui 2 (dua) pilar utama yaitu program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Perusahaan; dan Filantropi Keluarga yang dijalankan melalui yayasan. Sampai dengan tahun 2023, secara keseluruhan Bakrie Group sudah mengeluarkan dana CSR dan filantropi lebih dari 3,75 triliun, dengan lebih dari 6,1 juta penerima manfaat di berbagai wilayah di Indonesia.
Kontribusi sosial tersebut dijalankan dalam berbagai bidang kegiatan sosial, yaitu Pendidikan (Cerdas Untuk Negeri), Kesehatan (Sehat Untuk Negeri), Ekonomi (Kemitraan Untuk Negeri), SosialKeagamaan (Peduli Untuk Negeri), Lingkungan (Hijau Untuk Negeri), Seni dan Budaya (Budaya Untuk Negeri), Olahraga (Olahraga Untuk Negeri), Bantuan Kebencanaan (Tanggap Untuk Negeri) dan Infrastruktur (Infrastruktur Untuk Negeri).
Ajakan Kolaborasi Membangun Negeri
Di tahun 2024, lanjut Ditha, Bakrie Group akan terus melaksanakan aktivitas sosialnya dalam mendukung kemajuan bangsa. Mengutip ungkapan pendiri Bakrie Group (alm) H. Achmad Bakrie, “Setiap Rupiah yang dihasilkan Bakrie, harus bermanfaat bagi orang banyak”.
“Tahun ini, Bakrie Group berharap dapat menciptakan kolaborasi harmonis dengan berbagai pihak yang bisa mendukung program-program Bakrie Group demi mewujudkan kemajuan bangsa,” terang Ditha.
Ditha menambahkan, melalui tema “Bersama Membangun Negeri”, Bakrie Group menegaskan pihaknya akan terus memberikan kontribusi dan manfaat bagi Indonesia. Hal ini sesuai dengan prinsip yang tertuang dalam Trimatra Bakrie: Ke-Indonesiaan, Kemanfaatan dan Kebersamaan.
“Untuk itu, di usia ke-82 tahun ini, Bakrie Group juga mengkampanyekan #AKSI (#AYOKOLABORASI) yang bertujuan agar masyarakat serta berbagai komunitas agar Bersama Membangun Negeri,” ujarnya.
Tentang Bakrie Group
Pada dekade 1980 hingga 1990 an, Bakrie & Brothers terus tumbuh berkembang melalui beberapa langkah strategis, diantaranya pada sektor agribisnis melalui akuisisi PT United Sumatera Plantations – yang kemudian diubah namanya menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), pada sektor hulu Migas (Minyak & Gas Bumi) melalui pendirian PT Energi Mega Persada (ENRG), hingga sektor pertambangan batubara melalui PT Bumi Resources (BUMI) yang mengakuisisi saham PT Arutmin dan PT Kaltim Prima Coal. Bakrie & Brothers sendiri melakukan IPO (Initial Public Offering) pada tahun 1989 – dan memasuki bursa saham dengan kode emiten BNBR.
Memasuki milenial baru, PT Bakrie Telecom mendapatkan lisensi nasional dan meluncurkan produk jasa telekomunikasi berbasis CDMA. Bakrie & Brothers juga melakukan akuisisi PT Bakrieland Development (ELTY), selain memperkuat kepemilikan di ENRG dan BUMI. Di awal dekade 2010, proyek infrastruktur pipa gas Kalija-1 (Kalimantan-Jawa) dapat diselesaikan dan beroperasi secara penuh pada tahun 2016. Proyek infrastruktur transportasi jalan tol Cimanggis-Cibitung pun mulai dibangun di periode ini.
Bakrie & Brothers terus berpartisipasi dalam usaha pembangunan infrastruktur strategis, baik di sektor energi maupun transportasi, selain tetap berkonsentrasi di sektor manufaktur. BNBR juga mulai fokus untuk mengembangkan bisnis berbasis teknologi dan berorientasi masa depan dan terbagi kedalam tiga sektor utama, smart industrialization, renewable energy dan digitalisasi.
Disamping pengembangan proyek pembangkit listrik berkelanjutan seperti PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) dan proyek EBT lain serta bisnis internet of things, industrialisasi menjadi bisnis inti Bakrie & Brothers dimasa datang. Bus komersial bertenaga listrik yang dikembangkan anak usaha Bakrie & Brothers, PT Bakrie Autoparts, kini mulai digunakan sebagai armada bus dalam kota oleh operator TransJakarta.(chm)
Load more