"Saya sedang mengkaji. Kita mau menyempurnakan skrining ini. Sebab, kalau bisa, skriningnya sebelum daftar," ungkap dia.
Hal ini dilandasi oleh jam kerja para petugas pemilu bisa menembus hingga 15 jam kerja.
"Kalau bisa itu menjadi syarat. Jadi, skrining kesehatan itu menjadi syarat untuk mereka menjadi petugas," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengungkap angka meninggal dunia terhadap petugas pemilihan umum (pemilu) meningkat menjadi 71 orang.
"Pada tanggal 14 Februari sampai dengan tanggal 18 Februari 2024, dalam catatan kami yang meninggal ada 71 orang dengan rincian, anggota PPK ada 1 orang di tingkat kecamatan, kemudian anggota PPS di tingkat desa kelurahan ada 4 orang," kata Hasyim.
"Kemudian anggota KPPS di tingkat TPS ada 42 orang, Linmas yang menjaga keamanan kegiatan penghitungan pemungutan suara yang meninggal 24 orang," tambahnya.
Sementara itu, Hasyim mengatakan petugas pemilu yang sakit ada sebanyak 4.567 orang, dengan rincian di tingkat kecamatan atau PPK 136 orang, di tingkat PPS desa kelurahan ada 696 orang, kemudian anggota KPPS di tingkat TPS ada 3.371 orang, untuk linmas yang sakit ada 364 orang.
Load more