Kepulauan Selayar, Sulsel - Polres Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan turunkan personel di wilayah terdampak bencana gempa magnitudo (M) 7.4 NTT, khususnya di Kecamatan Pasimarannu dan Kecamatan Pasilambena yang merupakan wilayah kepulauan yang paling parah terdampak gempa di kepulauan ini.
Personel yang diturunkan di kedua wilayah terluar Kepulauan Selayar ditugaskan untuk memaksimalkan keamanan pascagempa dan ikut membantu memulihkan trauma warga.
"Personel Polres Kepulauan Selayar yang diturunkan juga ditugaskan untuk membantu proses penyaluran bantuan kepada warga korban gempa," jelas Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Ujang Darmawang Hadi Saputra pada Sabtu (18/12d/2021) di Pulau Bonerate Kecamatan Pasimarannu.
Kedatangannya ke lokasi bencana sekaligus melaksanakan pemantauan wilayah bencana sekaitan tugasnya sebagai Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Bencana didaerah ini.
Kapolres juga menegaskan bahwa selain tugas sosial membantu warga korban gempa di 2 pulau terluar di Kepulauan Selayar, personel Polres juga tetap mengedepankan tugas utamanya, menjaga keamanan dan ketertiban.
Apalagi saat ini banyak lokasi permukiman warga yang masih ditinggal mengungsi.
"Termasuk prioritas mengamankan rumah rumah warga yang kosong dan pemiliknya masih bertahan di pengungsian," tegas AKBP Ujang Darmawang.
Personel Polisi yang diturunkan ke lokasi bencana gempa di wilayah Kepulauan Selayar juga mendapat bantuan tambahan personil dari Polda Sulsel yang dibagi tugas dikedua pulau paling terdampak, yakni Pulau Bonerate dan Pulau Kalao Toa.
Mereka akan bertugas sampai tanggap darurat bencana di Kepulauan Selayar berakhir.
"Namun pun dinyatakan berakhir, personel polisi tetap disiagakan di kedua wilayah Kepulauan Selayar selama dibutuhkan," pungkas Kapolres.
Satgas Penaggulangan Bencana Gempa di Kepulauan Selayar mencatat, saat ini masih ada ribuan warga yang berada di lokasi pengungsian yang tersebar di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu. (Arsil Ihsan/act)
Load more