Jakarta, tvOnenews.com - Ramai dibicarakan di media sosial video tragis yang menunjukkan jenazah berdarah-darah dari remaja berusia 14 tahun berinisial BBM yang merupakan santri asal Banyuwangi.
Peristiwa ini berawal dari kepulangan santri asal Banyuwangi tersebut ke rumahnya dalam kondisi meninggal, diantarkan oleh perwakilan dari pesantren tempatnya menuntut ilmu.
Meninggalnya santri asal Banyuwangi tersebut, menurut pihak pesantren karena terjatuh dari kamar mandi.
Saat kedatangannya, keluarga sudah merasakan hal aneh lantaran jenazah santri Banyuwangi tidak boleh dibuka dari kain kafannya.
Pihak pesantren mengatakan kondisi korban sudah dibersihkan sehingga tidak perlu dibuka lagi.
Namun, terdapat bercak darah yang cukup besar di kain kafan yang menyelimuti jenazah santri tersebut.
Saat dibuka, keluarga terkejut mendapati tubuh korban penuh luka lebam dan hidung yang seperti patah.
"Ada juga luka sundutan rokok di kaki, lebih dari satu. Termasuk satu luka pada dada yang seperti berlubang," kata kakak korban, Mia Nur Khasanah, dikutip VIVA, Senin (26/2/2024).
Pihak Sekolah Membantah Penganiayaan Pada Santri
Selain menjadi santri di Pondok Pesantren Al Hanifiyah Kediri, korban juga bersekolah di Mts Sunan Kalijogo.
Menurut Humas MTS Sunan Kalijogo, Abu Yazid, korban tidak meninggal karena dianiaya.
"Bukan, korban meninggal akibat terjatuh dari kamar mandi," kata dia.
Sebelum meninggal dunia, pihak MTS mengungkapkan korban tidak masuk sekolah. Alasannya karena sakit lambung.
Senior Jadi Tersangka Dugaan Penganiayaan Santri
Pihak Polres Kediri Kota mengungkapkan telah mengamankan 4 orang tersangka
Keempat tersangka merupakan siswa kelas 11 sampai 12, yakni NN (18) kelas 11 asal Sidoarjo, MA (18) kelas 12 asal Kabupaten Nganjuk, AK (17) warga Surabaya, dan AF (16) asal Bali.
"Tindak lanjut meninggalnya santri, kami melakukan penyelidikan dan kami sudah menetapkan empat tersangka, yang merupakan senior korban." Jelas AKBP Bramastyo Priyaji, Kapolres Kediri Kota, Senin, (26/02/2024).
Lanjut Bramastyo, keempat tersangka tidak lain lain adalah teman korban di pondok pesantren. Korban diduga dianiaya oleh santri lainnya di dalam wilayah ponpes.
Saat ini, kata Bramastyo, pihak kepolisian masih mendalami motif penganiayaan dan akan memeriksa saksi.
Adapun soal penyebab kematian, kepolisian juga masih akan mendalaminya dari para saksi di Kediri, di pesantren, dan juga dokter yang menerima korban di Banyuwangi. (iwh)
Load more