Belawan, Sumatera Utara - ‘Tugbout’ PT Sumber Maritim Servis hilang di perairan Karimata, Kalimatan Barat saat berlayar menuju Batam. Dari 6 orang, 3 warga Belawan Kota Medan merupakan Anak Buah Kapal (ABK) yang selama 17 hari telah hilang tersebut. Agustina (31), istri dari Ilham Syahputra berharap pemerintah melakukan pencarian dengan menurunkan Tim SAR agar mendapatkan kepastian keberadaan suaminya.
"Kami mohon pemerintah, ikutlah mencari suami saya,” ujar Agustina sembari menangis saat ditemui di Jalan Asahan, Kelurahan Belawan 1 kecamatan Medan Belawan Kota Medan, Selasa (21/12/2021).
Agustina (31), Sardina Hutagalung (37) dan Nurlena (50), ketiga wanita ini tengah menanti kepulangan suami dan anak mereka yang telah hilang selama 17 hari setelah berlayar dari Ketapang Kalimantan Barat menuju Batam. Di kediamannya di Jalan Asahan, Kelurahan Belawan 1 kecamatan Medan Belawan Kota Medan, Agustina mengatakan suaminya bersama ABK lain bekerja di Perusahaan PT Sumber Maritim Servis (lokasi di Ketapang) sejak bulan Juli 2021 lalu dengan membawa ‘tugboat’ atau kapal penarik tongkang.
Menurut Agustina, mereka sempat berkomunikasi hingga 3 Desember 2021, namun kecemasan para istri ini terjadi setelah 8 Desember tidak mendapat kabar dari suaminyanya yang seharusnya sudah sampai di Batam 5 desember 2021. Setelah berupaya menghubungi pihak-pihak terkait, seperti syahbandar hingga perusahaan tempat para suami mereka bekerja, diketahui Tugboat yang ditumpangi suami dan anak mereka hilang kontak sejak 3 Desember lalu hingga saat ini, ungkapnya.
Para istri dari ABK ini pun meminta pemerintah turun tangan mencari keberadaan suami dan anak mereka. Soalnya, jarak yang jauh dan keterbatasan biaya dan pengetahuan tentang kemana harus meminta bantuan, membuat mereka cemas dan takut.
Tugboat PT Sumber Maritim Servis yang hilang, membawa 6 anak buah kapal. Tiga ABK merupakan warga Belawan, 1 ABK warga Jawa Tengah, 1 ABK Warga Jakarta Utara dan seorang ABK lainnya warga Pangkalan Susu Langkat, berangkat dari Ketapang 1 Desember lalu menuju Batam dan hilang kontak tanggal 3 Desember 2021.(Martinus Sitorus/Lno)
Load more