LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya Ketum PBNU Periode 2021-2026
Sumber :
  • Twitter Nahdlatul Ulama

Ketum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf Ceritakan Kedekatannya dengan Almarhum Gus Dur yang Membuatnya Banyak Belajar

KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menceritakan kedekatannya dengan presiden ke-4 Republik Indonesia, Almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Jumat, 24 Desember 2021 - 10:44 WIB

Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) yang baru, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menceritakan kedekatannya dengan presiden ke-4 Republik Indonesia, Almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dia mengawalinya dengan kisah awal berorganisasi di Nahdlatul Ulama (NU). 

"Secara tidak resmi saya dikader oleh ayah. SMP kelas 1, Muktamar ke-26 NU tahun 1979 di Semarang diajak ikut Muktamar. Saya memakai ID card sebagai peninjau," jelasnya Gus Yahya seperti dilansir dari situs NU Online.

Ia menambahkan, di Muktamar ke-26 tersebut ia bertemu dengan banyak tokoh-tokoh NU dan hadir di forum debat dari pagi hingga sore. Momentum ini menjadi awal pertama kali Gus Yahya melihat Gus Dur.

Ia juga menginap di lokasi peserta muktamar lainnya bersama sang ayah. Dari sana, ia mulai ikut secara pasif diskusi internal peserta muktamar.  

Baca Juga :

"Di Muktamar ke-26 pertama kali lihat Gus Dur secara langsung. Ayah saya itu ketua cabang Ansor Rembang, lalu Ketua PCNU Rembang," ujar putra dari KH Cholil Bisri ini. Kemudian tahun 1981, saat kelas III SMP, di Kaliurang, Yogyakarta ada acara pertemuan ulama NU. Ketika itu Gus Yahya belajar di pesantren milik Kiai Ali Maksum Krapyak.

Kemudian ia diminta memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Hadir dalam acara tersebut KH Ali Maksum, Kiai Hamid Pasuruan, Kiai Mahrus Ali, Kiai Ahmad Shiddiq, Kiai As'ad Syamsul Arifin.

Muktamar ke-28, Gus Yahya menjadi panitia Muktamar di Krapyak Yogyakarta. Gus Yahya belajar di Pesantren Krapyak selama 15 tahun. Setelah sebelumnya belajar ngaji kepada orang tua di Rembang. 

"Saat pembukaan acara, saya memimpin lagu Indonesia raya. Saya kira sejak itu NU jadi pusat pergulatan mental saya," imbuhnya. 

Selain sang ayah dan Kiai Ali Maksum, Gus Yahya juga dikenalkan dengan lingkungan kegiatan NU oleh pamannya yang bernama KH Mustofa Bisri (Gus Mus). 

Saat kuliah di Universitas Gajah Mada, Gus Yahya sering diajak sama paman dan ayahnya untuk ikut acara NU.  

Tahun 1987, Gus Mus mengajak Gus Yahya untuk ikut pertemuan para ulama di Jakarta. Di forum ini, Gus Yahya ketemu langsung dengan Gus Dur dan ngobrol panjang lebar.  

"Saya beruntung, karena paman dekat dengan Gus Dur. Setiap ketemu paman, ngobrol tentang Gus Dur. Terutama saat Gus Dur jadi ketua umum. Obrolan saya dengan paman ini diceritakannya ke Gus Dur. Akhirnya Gus Dur juga tahu tentang saya," katanya. 

Pertemuan Gus Yahya dan Gus Dur semakin membuat ia lebih intens bergelut dengan kegiatan NU. Karena saat itu Gus Dur menjadi ketua NU. Menjadi lebih dekat lagi dengan Gus Dur ketika cucu Kiai Hasyim Asy'ari ini terpilih jadi presiden dan Gus Yahya jadi jubirnya. 

Gus Yahya sering bertugas menemani Gus Dur saat tidak ada tamu negara. Gus Dur bicara menjelaskan banyak hal. Kadang bicara tentang fikih, kaidah fikih, ushul fikih, politik, dan kadang strategi perang. 

"Gus Dur sangat fikih semisal dalam membuat kebijakan selalu menyampaikan ke saya bahwa kebijakan ini karena kaidah ini. Saya belajar banyak dengannya," ujar pria asal Rembang ini. 

Gus Yahya menjelaskan, pertemuannya dengan Gus Dur secara tidak langsung mengadernya menjadi kader NU yang moderat dan demokratis. Gus Dur mampu memengaruhi pola pikirnya hingga saat ini. 

Ia menggambarkan, jika tidak bertemu Gus Dur mungkin saja ia sudah ikut FPI. Karena wawasan dan cara berpikirnya saat itu hampir sama dengan organisasi tersebut. 

Bagi Gus Yahya, Gus Dur dengan artikulasinya dan pemikirannya tidak hanya mengubahnya, tapi generasi sezaman dengannya juga berubah. 

"Saya kira seluruh kepribadian saya hari ini dibentuk oleh Kiai Ali Maksum dan Gus Dur. Secara wawasan saya merasa dibentuk dan diubah Gus Dur," tambahnya.

Pola pengkaderan Gus Dur yang secara terus menerus membuat Gus Yahya menanggapi dan menyelesaikan masalah maka Gus Dur dijadikan rujukan serta teladannya. Bahkan Gus Yahya memiliki panggilan khusus kepada Gus Dur yaitu dengan sebutan Pak Dur. 

"Awal 1990-an diajak GUs Dur ke Jakarta tapi tidak boleh sama ayah. Sekarang mau satu abad NU, semua orang berpikir harus istimewa maka harus bekerja istimewa," pinta Gus Dur. 

Pandangan Gus Dur juga memengaruhi pemikiran Gus Yahya tentang keislaman dan kebangsaan. Baginya, umat Islam Indonesia dibandingkan umat Islam di negara lain adalah yang terbaik. Keadaan paling kondusif untuk merancang masa depan.  

Kunci mempertahankan ini kita harus hidup berdampingan. Pra syaratnya Untuk berdampingan, keutuhan NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka tunggal Ika, ini harus dipertahankan. Perbedaan boleh asal tidak mengutik empat hal ini. 

Banyak hal yang harus dilakukan, tapi terkait dinamika saat ini yang perlu dilakukan menurut Gus Yahya  yaitu mengembangkan demokrasi yang lebih rasional dan tinggalkan politik identitas.  

"Jika masalah ekonomi mari bicara ekonomi. Jika masalah hukum kita bicara hukum. Tidak usah bawa ini beriman dan tidak beriman. Berbahaya untuk kehidupan berbangsa dan bertanah air," tandas Gus Yahya. (act)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Respons Pelatih Bangkok United usai Pratama Arhan Catatkan Debut Manis di Liga Thailand, Kirim Kabar Baik untuk Pemain Timnas Indonesia Itu 

Respons Pelatih Bangkok United usai Pratama Arhan Catatkan Debut Manis di Liga Thailand, Kirim Kabar Baik untuk Pemain Timnas Indonesia Itu 

Pelatih Bangkok United, Totchtawan Sripan memberikan respons usai pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan mencatatkan debut manis di Liga Thailand. 
Viral Sungai Bibis di Pati Dipenuhi Busa, Diduga Tercemar Limbah

Viral Sungai Bibis di Pati Dipenuhi Busa, Diduga Tercemar Limbah

Viral di media sosial Sungai Bibis, yang ada di Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mendadak penuh dengan busa pada Minggu (12/1/2025) sore.
Ternyata Bukan Jairo Riedewald? Jurnalis Belanda Bocorkan Satu Gelandang Eropa yang Bakal Gabung Timnas Indonesia Dua Bulan Lagi

Ternyata Bukan Jairo Riedewald? Jurnalis Belanda Bocorkan Satu Gelandang Eropa yang Bakal Gabung Timnas Indonesia Dua Bulan Lagi

Jurnalis Belanda Dennie Van Laar menyebut Timnas Indonesia asuhan Patrick Kluivert akan kedatangan gelandang Eropa di bulan Maret dan dia bukan Jairo Riedewald.
Menkomdigi Meutya Hafid Lantik 3 Staf Khusus Komdigi, Artis Raline Shah Terpilih

Menkomdigi Meutya Hafid Lantik 3 Staf Khusus Komdigi, Artis Raline Shah Terpilih

Menkomdigi Meutya Hafid melantik tiga staf khusus Komdigi termasuk artis Raline Shah.
Polda Jateng Mulai Ekshumasi Korban Dugaan Penganiayaan Oknum Polisi Yogyakarta

Polda Jateng Mulai Ekshumasi Korban Dugaan Penganiayaan Oknum Polisi Yogyakarta

Polda Jawa Tengah mulai melakukan proses ekshumasi terhadap Darso (43) warga Gilisari Purwosari Mijen, Kota Semarang, yang dilaporkan meninggal dunia karena dianiaya oleh oknum polisi Satlantas Polresta Yogyakarta. 
Heboh Tren TikTok Koin Jagat, Pj Gubernur DKI: Jangan Rusak Fasilitas Umum!

Heboh Tren TikTok Koin Jagat, Pj Gubernur DKI: Jangan Rusak Fasilitas Umum!

Namun, tren Koin Jagat justru merusak sejumlah fasilitas umum (fasum) di ibu kota, seperti trotoar dan taman, akibat aksi tidak bertanggung jawab para pencari koin.
Trending
Media Belanda Mendadak Bahas Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 usai PSSI Tunjuk Patrick Kluivert, Jujur Kalau Sebenarnya Skuad Garuda…

Media Belanda Mendadak Bahas Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 usai PSSI Tunjuk Patrick Kluivert, Jujur Kalau Sebenarnya Skuad Garuda…

Media Belanda mendadak bahas soal peluang Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 usai PSSI resmi mengganti posisi Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert.
Tanpa Ampun, Patrick Kluivert akan ‘Buang’ 3 Kebiasaan Shin Tae-yong selama Melatih Timnas Indonesia, Apa Saja?

Tanpa Ampun, Patrick Kluivert akan ‘Buang’ 3 Kebiasaan Shin Tae-yong selama Melatih Timnas Indonesia, Apa Saja?

Sebanyak 3 kebiasaan Shin Tae-yong selama melatih Timnas Indonesia akan dihilangkan oleh Patrick Kluivert usai resmi menjabat sebagai pelatih skuad Garuda.
Top 3 Sport: Respons Tak Biasa Ko Hee-jin, Hadiah yang Diterima Mega Usai Jadi MVP, Pujian Legenda Red Sparks untuk Megawati Hangestri

Top 3 Sport: Respons Tak Biasa Ko Hee-jin, Hadiah yang Diterima Mega Usai Jadi MVP, Pujian Legenda Red Sparks untuk Megawati Hangestri

Kumpulan artikel sport terpopuler di tvOnenews.com pada Minggu (12/1/2025). Kabar seputar Megawati Hangestri di Red Sparks masih jadi yang terbanyak dibaca.
Marselino Ferdinan Beri Kejutan di Piala FA, Media Vietnam Sampai Takjub Gegara Pemain Timnas Indonesia Bisa Lakukan Ini

Marselino Ferdinan Beri Kejutan di Piala FA, Media Vietnam Sampai Takjub Gegara Pemain Timnas Indonesia Bisa Lakukan Ini

Pemain Timnas Indonesia Marselino Ferdinan memberi kejutan di putaran ketiga Piala FA setelah kali pertama membela Oxford United. Media Vietnam bilang...
Patrick Kluivert Tak Menetap di Indonesia selama Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, demi PDKT dengan Pemain Diaspora di Belanda?

Patrick Kluivert Tak Menetap di Indonesia selama Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, demi PDKT dengan Pemain Diaspora di Belanda?

Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert mengaku tak akan menetap di Tanah Air selama masa persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret 2025 mendatang.
Sebelum STY Diganti Patrick Kluivert Asuh Timnas Indonesia, Pemain Mualaf 'Legend' Ini Kritik Taktik saat Melawan Australia: Saya Pikir Bisa...

Sebelum STY Diganti Patrick Kluivert Asuh Timnas Indonesia, Pemain Mualaf 'Legend' Ini Kritik Taktik saat Melawan Australia: Saya Pikir Bisa...

Jauh sebelum kabar pemecatan STY, ada satu pemain bola mualaf dikenal 'Legend' ini memuji Timnas Indonesia yang saat itu diasuh Shin Tae-yong juga kritik taktik
Tak Habis Pikir dengan Bahrain yang Pernah Menolak Main di Indonesia, Media Irak Bongkar Perlakuan Suporter Garuda: Sebenarnya Mereka...

Tak Habis Pikir dengan Bahrain yang Pernah Menolak Main di Indonesia, Media Irak Bongkar Perlakuan Suporter Garuda: Sebenarnya Mereka...

Media Irak merasa heran dan tak habis pikir dengan Bahrain yang sebelumnya sempat menolak untuk bermain di Indonesia, padahal sebenarnya suporter Garuda itu...
Selengkapnya
Viral