Dari perspektif etika digital, Pengawas SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Karangasem I Ketut Latri meminta para siswa untuk menghindari konten negatif saat berada di dunia digital. Misalnya, melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan atau pencemaran nama baik, hoaks, menyebarkan kebencian dan permusuhan.
”Tindakan etis terkait konten negatif, lakukan analisis, verifikasi, dan tidak perlu ikut menyebarkan konten negatif. Lalu, produksi konten yang bermanfaat dan positif,” jelas Ketut Latri.
Musisi sekaligus pelaku industri event Raka Maukar menutup sesi diskusi dengan mengingatkan para siswa terkait adanya dampak negatif era digital. Di antaranya, distorsi informasi, ketergantungan pada teknologi, keterbatasan interaksi sosial, tuntutan untuk selalu terhubung, dan persaingan yang semakin ketat.
”Tentu, banyak pula dampak positifnya, seperti kemunculan e-commerce, dompet digital, dan aplikasi fintech. Kalau digunakan secara benar, seluruh aplikasi tersebut tentu bisa memudahkan kehidupan penggunanya,” tutup Raka Maukar.
Sekadar catatan, webinar seperti dihelat di Kabupaten Karangasem ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dilaksanakan sejak 2017. Tahun ini, program #literasidigitalkominfo tersebut mulai bergulir pada Februari 2024.
Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Load more