tvOnenews.com - Jagat internet makin penuh warna dan pesona. Teknologi digital terus berkembang, melesat cepat. Tak terkecuali di dunia pendidikan. Kalau dimanfaatkan secara bijak dan cerdas, banyak manfaat dalam proses belajar siswa masa kini.
”Dengan bantuan aplikasi ChatGPT, juga Artificial Intelligence (AI), belajar di kelas jadi makin mudah dan cepat, juga menantang untuk membuat siswa bisa bersaing. Bukan cuma antar-sekolah, tapi bisa makin luas wawasannya,” kata Pengawas Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Karangasem - Bali I Ketut Latri.
Ketut Latri menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, yang dihelat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali di Kabupaten Karangasem, Kamis (4/4).
Membahas tema ”Positif, Kreatif, dan Aman di Internet”, webinar ini diikuti oleh ratusan siswa, guru, dan staf pendidikan lainnya, yang menggelar nonton bareng (nobar) di ruang kelas di sekolah masing-masing. Di antaranya SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3 Selat, SMPN 3 Bebandem, SMPN 4 Rendang, dan SMPN 2 Sidemen.
Terkait tema webinar, Ketut Latri menambahkan, guru punya peran yang sangat membantu dalam memverifikasi saat siswa hendak mengakses internet, agar tak salah pilih. ”Saat ini banyak tawaran game online, yang kontennya ternyata judi online. Ujungnya bikin siswa kecanduan dan lupa belajar. Ini mesti dicegah,” ujar Ketut Latri.
Ancaman candu judi online di kalangan anak sekolah memang sangat merisaukan. Trainer Public Speaking Sonny Tulung menanyakan, apa yang kini dilakukan anak SMP sebelum tidur? Kalau dibikin survei, sangat mungkin survei membuktikan: salah satu jawabannya adalah mengakses judi online.
Pasalnya, lanjut Sonny Tulung, data yang didapat dari Kominfo pada Januari - Oktober 2022, sudah ada 2,76 juta pecandu judi online. Dan sayangnya, 1,9 juta pecandu berasal dari kalangan kurang mampu dan anak sekolah. Dengan modal Rp 10 ribu saja, mereka ngelesot berjudi dengan dalih cari tambahan uang jajan.
”Di sini pentingnya pendampingan orangtua, agar kebiasaan ini bisa distop di kalangan siswa. Jangan biarkan anak kita mengakses internet tanpa kontrol dan verifikasi orangtua,” kata Sonny.
Sudah pasti, guru juga mesti mendampingi siswa. Bukan mustahil juga, saat belajar di kelas anak-anak main game yang ternyata judi online. ”Jangan main-main. Tahun 2023, omzet judi online sampai Oktober sudah tembus Rp 10,4 triliun,” seru Sonny Tulung.
Dari perspektif keamanan digital, musisi yang juga kreator konten Danin Sibilo mengatakan, untuk menghadapi konten negatif di internet, lakukan perlawanan dengan membanjiri ruang digital dengan konten yang bermanfaat, bahkan bisa menjadi ladang rezeki.
Menjawab pertanyaan Ni Kadek Widiantari, siswi SMPN 1 Selat, tentang tips agar selalu aman di ruang digital, Danin Sibilo menyebut pentingnya menebar kehati-hatian saat mengakses internet di ruang publik.
Kalau menerima berita viral yang kemungkinan hoaks, kata Danin, selalu bijak dan jangan emosi. Dahulukan cek dan ricek informasinya. Kalau ada info di grup WA, ajak teman untuk mendiskusikan kebenaran informasinya.
”Jangan asal sharing sebelum disaring kebenarannya. Dengan begitu, jejak digitalmu akan selalu baik dan positif. Bukan malah jadi ancaman di masa depan,” ujar Danin Sibilo, dalam webinar yang dipandu moderator Fifien Ervianti.
Untuk diketahui, webinar yang membidik segmen pendidikan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang digelar Kemenkominfo sejak 2017. Tahun ini, program #literasidigitalkominfo untuk mewujudkan Indonesia yang #MakinCakapDigital tersebut mulai bergulir pada Februari 2024.
Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.(chm)
Load more