Yang menarik, meski bersahabat, keduanya pun tak lepas dari kontestasi. Sebut saja, saat Konvensi Calon Presiden Partai Golkar dihelat pada 2004, Pak Ical dan Pak Prabowo terlibat persaingan sengit untuk merebut suara DPD partai Golkar.
Saat itu, Pak Luhut menjadi tim sukses Pak Ical. Meski bersaing keras, tak ada gesekan atau saling lontar statement yang saling menjatuhkan di antara keduanya.
Setelah keduanya kalah dari Pak Wiranto, Pak Prabowo mendirikan Partai Gerindra. Sementara Pak Ical masuk kabinet SBY dan lanjut menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Formasi persahabatan ketiganya kembali berubah pada pemilu 2014. Saat itu, Pak Ical dan Pak Prabowo bergabung dalam Koalisi Merah Putih yang mencalonkan Pak Prabowo-Pak Hatta pada Pilpres 2014. Di sisi lain, Pak Luhut bergabung dan mendukung Pak Jokowi-Pak Jusuf Kalla.
Dan formasi kembali berubah pada Pilpres 2019. Pak Luhut dan Pak Ical bergabung ketika Partai Golkar mendukung Pak Jokowi-Pak Kiai Ma'ruf Amin. Sementara Pak Prabowo berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Dan pasca Pilpres 2019, ketiganya boleh dibilang menyatu. Pak Prabowo bergabung di kabinet sebagai Menteri Pertahanan, sedangkan Pak Luhut sebagai Menko Maritim dan Investasi. Adapun Pak Ical sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, bagian dari koalisi pemerintahan Pak Jokowi.
Dan pada Pilpres 2024, ketiganya "kompak": sama-sama mendukung Pak Prabowo-Mas Gibran.
Load more