"Asesmen tersebut kemudaian akanmenjadi titik awal dalammemetakan kebutuhan belajar si murid itu sendiri," katanya.
Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan,Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyoroti bahwa Kurikulum Merdeka bukan hanya tentang pergantian kurikulum semata, melainkan juga tentang memperbaiki kualitas pembelajaran.
Tujuan lain dari Kurikulum Merdeka adalah untuk mengembangkan karakter anak secara sistematis, termasuk nilai-nilai seperti toleransi, moralitas, etika, kemandirian, kepercayaan diri, dan komunikasi.
"Harus ada upaya khusus oleh guru dansekolah untuk mengembangkan karakter anak," ujarnya.
"Ini kita sebut sebagai P5, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila," sambungnya.
Dengan demikian, Kurikulum Merdeka bukan hanya sekadar sebuah perubahan dalam sistem pendidikan, tetapi juga merupakan sebuah perjalanan menuju peningkatan kualitas pendidikan yang berkelanjutan dan pembentukan karakter yang kokoh bagi generasi mendatang.(chm)
Load more