”Jangan main-main karena jejak digital kita itu abadi. Tidak terhapus, meski pemilik akunnya sudah mati,” tambah Sofian, dalam webinar yang dipandu Anissa Rilia.
Menjawab pertanyaan Ratna Megawati, siswi SMPN 2 Bungku Timur, tentang cara menyikapi kalau telanjur terkena serangan cyberbullying, mom influencer Ana Livian menyarankan untuk tidak perlu risau. Diskusikan dengan guru atau orangtua.
Kemudian, screen shoot ancaman atau perundungan digital itu, lalu adukan ke beberapa instansi yang berkompeten. Misal, melalui Telepon Pelayanan Sosial Anak (Tepsa) di 1500771 atau WA ke 081238888002. ”Jangan malah menghindar atau mengurung diri. Bikin penjahat bullying diganjar hukuman tinggi agar tak terulang ke korban lain,” pungkas Ana Livian.
Untuk diketahui, gelaran webinar seperti di Morowali Utara ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), yang dihelat Kemenkominfo sejak 2017. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.(chm)
Load more