tvOnenews.com - Media sosial bermanfaat untuk memperluas jaringan pertemanan, berbisnis, maupun sarana menghibur diri. Meski begitu, media sosial juga memiliki kemudharatan yang harus dihindari. Butuh kecermatan dalam bermain media sosial di era digital.
”Cermat bermedia sosial berarti menggunakan media sosial sesuai kebutuhan, menjaga tutur tata, privasi, dan menghormati pendapat orang lain,” tutur Heri Iswahyudi, saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, di Kabupaten Pringsewu, Kamis (25/4).
Mengusung tema ”Cermat Bermain Media Sosial”, Sekretaris Daerah Kabupaten Pringsewu itu mengatakan, tempat interaksi tak berbatas itu memungkinkan kita berkomunikasi dengan orang di seluruh dunia tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Namun, sambung Heri, sebelum menggunakan media sosial hendaknya kita bisa menentukan tujuan dalam menggunakan media sosial. Misalnya untuk bisnis, publikasi hasil karya, atau untuk menjalin pertemanan dan berinteraksi dengan banyak orang. ”Pilihlah media sosial yang sesuai dengan kebutuhanmu,” tegasnya dalam diskusi yang dipandu moderator Iin Mendah itu.
Heri Iswahyudi menambahkan, kecermatan dalam bermedia sosial juga harus menghormati hak dan menghargai pendapat orang lain. Perbedaan pendapat yang muncul hendaknya disikapi dengan cara yang halus dengan memberikan landasan argumentasi yang tepat dan benar.
”Jika kita menemukan pendapat yang tidak sesuai dengan pendapat kita, sebaiknya kita tetap menghormatinya. Meskipun pendapatnya salah, kita bisa mengingatkan dengan baik dan sopan,” jelas Heri Iswahyudi di depan para pendidik dan siswa sekolah menengah yang mengikuti diskusi online tersebut.
Ratusan siswa, guru, dan staf pendidikan di sejumlah sekolah menengah di Kabupaten Pringsewu mengikuti kegiatan ini dengan menggelar nonton bareng (nobar) di ruang kelas. Di antaranya, SMAS Plus Taruna Andalan, SMPN 1, SMPN 2, dan SMPN 5 Pangkalan Kerinci, SMPN 1 dan SMPN 2 UKUI, SMPN 2 Langgam, SMPN 3 dan SMPN 5 Pangkalan Kuras, SMP Evergreen, SMAN Barnas Binsus, dan SMPN Barnas. Webinarnya sendiri dibuka dengan keynote speech dari Pj. Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan.
Dari perspektif budaya digital, dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto Pretisila Kartika Putri mengatakan, bermain media sosial perlu mengedepankan sikap kritis, meminimalisir block, unfollow, dan unfriend, untuk menghindari eco chamber dan filter bubble.
”Manfaatkan media sosial untuk bergotong-royong dan kampanye literasi digital. Hindari hoaks, ujaran kebencian, saring sebelum sharing, dan hanya share sesuatu yang bermanfaat,” rinci Pretisila Kartika Putri.
Sementara founder Bizbuzz Indonesia Junaedi Akbar menyebut pentingnya mengamankan data dan identitas pribadi saat bermain media sosial. ”Pengguna platform digital perlu memberikan perlindungan data pribadi, dan dikelola secara baik. Apalagi, perlindungan terhadap identitas digital dan data pribadi saat ini masih jadi persoalan di berbagai belahan dunia,” pungkasnya.
Untuk diketahui, webinar seperti dihelat di Kabupaten Pringsewu ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dilaksanakan sejak 2017. Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Meningkatkan kecakapan warga masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 jiwa penduduk Indonesia.
Mengutip survei yang dirilis APJII, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Dibandingkan periode sebelumnya, ada peningkatan 1,4 persen. Pada 2018, penetrasi internet Indonesia tercatat berada di angka 64,8 persen. Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023.(chm)
Load more