Namun, di tengah kondisi eksternal yang menantang, segmen manufaktur suku cadang mampu mendorong peningkatan marjin berkat pengendalian keuangan yang baik. Dari segi EV, kami tetap konsisten untuk menyelesaikan progres pembangunan Fasilitas Kendaraan Listrik Komersial Berbasis CKD (Completely Knock Down) Pertama di Indonesia di Magelang agar berjalan sesuai dengan rencana pembangunan yang ditargetkan selesai pada bulan September 2024.
“Menjadi pionir di dalam segmen EV Komersial di Indonesia memang penuh dengan tantangan. Oleh sebab itu, VKTR terus berupaya untuk memberikan solusi permasalahan industri EV dari segi manufaktur hingga pembiayaan untuk mengakselerasi adopsi EV di Indonesia. Fokus VKTR saat ini adalah memastikan progres pembangunan Fasilitas CKD kami di Magelang berjalan tepat waktu. Fasilitas ini akan menjadi pusat perakitan kendaraan listrik komersial dengan TKDN minimal 40%, sehingga memberikan dampak pada keterjangkauan harga untuk konsumen, dan peningkatan margin untuk perusahaan”, ujar Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama VKTR.
Perusahaan terus mendukung pihak yang ingin merealisasikan target Net Zero Emissions mereka. Dari total 60 bus VKTR yang telah beroperasi dengan jarak tempuh 5.432.358 Km (per-15 April 2024), estimasi internal kami jumlah karbon yang berhasil dikurangi sebanyak 5.200 ton CO2 (dengan asumsi faktor konversi 2,68 kg CO2/liter, dan konsumsi solar 2,8 km/liter). Untuk menyerap CO2 sebesar 5.200 ton, dibutuhkan sekitar 5.627 hektare vegetasi untuk menyerap 5.200 ton CO2, atau setara dengan 237 ribu pohon yang harus ditanam untuk menyerap emisi CO2 tersebut (asumsi 1 pohon dewasa menyerap 22 kg CO2 selama 20 tahun).(chm)
Load more