Berdasarkan data tahun 2023, eksport furniture Indonesia didominasi oleh furniture kayu yang memberikan kontribusi sebesar 68% dari total eksport furniture Indonesia dan pasar Amerika Serikat menguasai 55% dari total ekspor furnitur Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan terbesar furniture Indonesia terdapat pada furniture kayu dengan pasar terbesar adalah Amerika Serikat.
Adanya tantangan ketidakpastian perekonomian global, kondisi geopolitik, peperangan, perubahan iklim yang akhir-akhir ini terjadi, berdampak pada turunnya nilai ekspor furniture Indonesia. Nilai ekspor furniture Indonesia pada tahun 2023 hanya mencapai USD 2,1 miliar atau mengalami penurunan sebesar 23% dibandingkan tahun 2022 lalu.
Namun demikian Asmindo tetap optimis dapat meraih target 1% pangsa pasar furniture dunia, yaitu sekitar USD 7 miliar dimasa yang akan datang. Tentu saja hal ini membutuhkan dukungan bahan baku yang memadai, teknologi canggih dan akses pasar produk Indonesia yang lebih besar khususnya di Amerika dan Eropa.
Selain itu perlu diketahui bahwa 90% anggota Asmindo merupakan pelaku UKM. Oleh karena itu Asmindo berharap dengan hadirnya AHEC saat ini dapat memfasilitasi dan membantu para pelaku UKM khususnya anggota Asmindo untuk dapat memanfaatkan American hardwood secara optimal. Hal ini tentunya dengan disertai program-program pendidikan dan pelatihan yang dibutuhkan, sehingga para pelaku UKM dapat mengakses pasar yang lebih besar khususnya pasar Amerika dan eropa.
Asmindo berharap semoga acara ini dapat memberikan solusi untuk mengatasi tantangan saat ini dan memberikan manfaat yang sebesar- besarnya bagi industri furniture Indonesia. Terakhir Asmindo juga kembali mengingatkan dan mengajak seluruh stakeholder untuk mengikuti pameran IFFINA 2024 yang akan dilaksanakan pada 14-17 September 2024 di ICE BSD City, baik sebagai exhibitor maupun visitor.(chm)
Load more