MABMI berdiri pada 1971 di Sumatera Utara, oleh sejumlah tokoh adat dan budaya Melayu, di antaranya Tengku Luckman Sinar, Tengku Amin Ridwan, Tengku Nurdin, Achmad Tahir, dan Raja Sahnan.
Pada 1973, Musyawarah Besar menetapkan Prof Tengku Amin Ridwan, Ph.D sebagai Ketua Umum. Masa itu, MABMI melakukan berbagai kegiatan, di antaranya adalah sejumlah penelitian mengenai bahasa dan budaya Melayu, mengembangkan kesenian dan budaya Melayu, yang bekerjasama dengan Prof. Dr. Margareth Kartomi, guru besar etnomusikologi dari Monash University Australia.
Ketua Umum berikutnya,Tengku Luckman Sinar, S.H, yang dikenal sebagai sejarawan, menulis sejumlah buku dan makalah tentang sejarah, budaya, dan adat Melayu yang menjadi rujukan kalangan akademisi maupun masyarakat umum.
Tengku Luckman Sinar memimpin MABMI didampingi OK Saidin sebagai Sekretaris Umum hingga 2004. Kemudian, MABMI dipimpin Syamsul Arifin hingga 2023. Mantan Gubernur Sumatera Utara dan mantan Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar itu wafat pada Oktober 2023.
Kini, MABMI kembali dipimpin akademisi, Prof Dr OK Saidin SH Mhum, akademisi Fakultas Hukum USU.
Terpilihnya OK Saidin, yang memiliki latar belakang akademisi, menurut Asro Kamal Rokan, mengembalikan MABMI kembali ke semangat awal berdirinya MABMI.
Load more