tvOnenews.com - ”Apa itu rekam jejak digital? Mengapa rekam jejak digital disebut mengancam? Lalu, bagaimanakan cara menghindari ancaman tersebut? Pertanyaan itu umumnya menggantung di benak para pelajar.”
Fasilitator Nasional Program Sekolah Penggerak Angkatan I Syaiful Anwar mengungkapkan hal itu, saat menjadi pembicara dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau untuk segmen pendidikan, di Kabupaten Indragiri Hilir, Rabu (8/5).
Syaiful mengatakan, ciri generasi digital atau yang lahir setelah adopsi teknologi digital, cenderung mendambakan kebebasan berekspresi, blak-blakan (terbuka), dan aktif di berbagai platform media sosial.
"Sayangnya mereka abai terhadap ancaman rekam jejak digital," tegas Syaiful Anwar dalam webinar yang dipandu moderator Azka Said itu.
Waspada rekam jejak digital di internet, menurut Syaiful, membutuhkan etika digital. Dia meminta pengguna digital untuk tidak abai terhadap jejak digital yang otomatis tertinggal di internet, karena bisa mengancam masa depan para penggunanya.
”Periksa jejak digital kita. Apabila terdapat jejak digital yang kurang baik, sebaiknya segera dihapus atau disembunyikan. Bijak sebelum menulis di media sosial, perhatikan dan pelajari aturan privasi dalam perangkat, dan bangun citra diri yang positif,” rinci Syaiful Anwar.
Dalam diskusi virtual bertajuk ”Waspada Rekam Jejak Digital di Internet” itu, Syaiful menyebut setiap aktivitas di dunia maya akan meninggalkan jejak digital yang sulit dihapus, bahkan akan mempengaruhi masa depan kehidupan selanjutnya.
Load more