”Buat jejak digital bersih di dunia maya: batasi informasi yang Anda bagikan, kenali dengan siapa saja Anda membagikan segala aktivitas online Anda, pastikan hanya posting hal-hal positif dan bermanfaat. Ingat apa pun yang Anda posting dapat dengan mudah diduplikasi dan di-repost,” pungkas Syaiful Anwar di depan para pendidik dan siswa sekolah menengah yang mengikuti diskusi online dengan menggelar nonton bareng (nobar) di sekolah masing-masing.
Beberapa sekolah menengah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Indragiri Hilir, di antaranya: SMAN 1 Tembilahan Hulu, SMKN 1 Kuantan Hilir, SMAN 2 Tembilahan, SMAN Dharma Pendidikan, SMANSA Kuhirang, SMAN Tuah Kemuning, SMPN 1 Keritang, SMPN 1 Tembilahan, SMPN 1 Tempuling, dan SMPN 3 Tembilahan Hulu.
Senada, dosen Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Deny Yudiantoro menegaskan pentingnya menjaga rekam jejak digital tetap bersih dan positif. Karena, hal itu akan sangat berpengaruh pada masa depan para siswa, utamanya saat memasuki dunia kerja.
”Tips menjaga jejak digital, yakni: tidak menyebar hoaks, tidak asal posting, stop cyberbullying, dan tidak posting konten sensitif, hindari menghujat dan menghina, dan hapus komentar buruk di media sosial,” sebut Deny Yudiantoro.
Sementara, influencer Dyah Hakim berpesan agar berhati-hati dengan apa yang kita unggah di internet. Pengguna juga diingatkan supaya lebih memahami implikasi – baik positif maupun negatif, dari tindakannya di dunia maya.
”Penggunaan internet selalu meninggakan jejak digital. Kunjungan ke situs web, kirim email, berkomentar dan mengunggah konten di media sosial, belanja online, semuanya berpeluang menjadi rekam jejak yang akan tersimpan permanen di internet,” jelas Dyah Hakim.
Load more