"Tantangannya, KPM yang pindah rumah tidak melapor sehingga kami kesulitan mencari alamat. Kalau koordinasi dengan petugas Pos gampang. Kami biasanya telepon, WhatsApp. Kapan pun bisa, hari libur, malam, selalu diterima oleh Pos," katanya.
Lebih lanjut Asa berharap semua KPM akan sejahtera kehidupannya, sehingga bisa hidup mandiri tanpa perlu menggantungkan harapan pada bansos.
"Harapannya KPM cepat graduasi. Kerja sama dengan Pos lancar. Untuk yang belum menerima bansos silakan melaporkan ke kepala dusun, nanti akan diteruskan ke Dinsos," ucapnya.
Sementara itu, Executive General Manager Kantorpos KCU Denpasar Arya Febrianto menjelaskan alokasi yang diterima untuk penyaluran bansos sembako dan PKH tahap 2 di Bali sebanyak 44.476 KPM.
"Alokasi di Bali yang dikelola oleh KCU Denpasar sebanyak 44.476 KPM. Saat ini sudah terealisasi 93 persen sampai tadi pagi, dan masih terus berprogres. Kami akan berkoordinasi dengan pendamping PKH agar bisa selesai tepat waktu," ucap Arya.
Pos Indonesia memastikan penyaluran bansos selalu tepat waktu, tepat jumlah, dan akuntabel. Untuk mencapai target tersebut Pos Indonesia menjalankan sejumlah strategi, yakni berkoordinasi dengan pendamping PKH, menjalankan penyaluran dengan tiga metode, menggunakan aplikasi PGC, dan menerapkan geo tagging.
Load more