Beberapa sekolah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Rokan Hulu, di antaranya: SMPN 1 Bonai Darussalam, SMPN 2 Rambah Hilir, SMPN 2 Ujungbatu, SMPN 4 Kunto Darussalam, SMP Salafiyah Babussalam, SMPIT Khalid bin Walid Rambah, SMPN 2 Rambah Samo, dan SMPN 1 Tandun.
Dari perspektif berbeda, pegiat literasi digital Indonesia Moh. Rouf Azizi mengatakan, budaya digital harus ditanamkan pada anak sejak dini. Selain memperkuat karakter budaya bangsa, hal itu juga menguatkan nilai-nilai kebangsaan, dan bukan memecah belah kesatuan warna di dunia maya.
”Indikator budaya bermedia digital itu sendiri mencakup penguatan karakter individu dalam berbangsa, internalisasi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, digitalisasi kebudayaan dan TIK, cinta produk dalam negeri, serta hak digital warga negara,” rinci Moh. Rouf Azizi.
Sementara dosen Praktisi Bisnis Digital Universitas Jambi Riyanto, menyebut tantangan kreativitas di era digital yaitu banjir informasi, distraksi, dan pola pikir konvensional. Distraksi, merupakan notifikasi dan gangguan dari media sosial yang dapat mengganggu fokus dan konsentrasi.
”Tips untuk meningkatkan kreativitas di dunia digital: jadwalkan waktu untuk berkreasi, cari inspirasi dari berbagai sumber, ikuti workshop atau kursus online, dan bergabung dengan komunitas kreatif,” tutup Riyanto.
Untuk diketahui, webinar seperti dihelat di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dilaksanakan sejak 2017. Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024, berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring.
Load more