Yogyakarta, tvOnenews.com - Persoalan tumpukan sampah masih mendera kota Yogyakarta, setelah TPST Piyungan ditutup. Kini pemandangan tumpukan sampah marak terlihat baik di depo maupun di sejumlah titik.
Tak hanya di pembatas jalan kawasan depan Pasar Demangan, tumpukan sampah juga terlihat disejumlah titik.
Salah seorang warga, Yosa menyebutkan persoalan tumpukan sampah mulai dari trotoar di sisi barat jalan Magelang setelah gapura perbatasan kota Yogya dan Sleman, juga di jalan Poncowinatan di sisi utara perempatan Pingit, juga di jalan Kusbini area Balayasa, serta yang sempat viral di pembatas jalan Di Demanagn atau Jalan Affandi.
Baru baru ini juga terlihat tumpukan sampah di kawasan selatan Mandala Krida Yogyakarta.
"Iya sampah itu di dalam plastik-plastik, berbagai ukuran dan warna. Nah yang mengganggu kan jelas bau sampahnya. Kita terganggu lah jelas," ungkapnya, Sabtu (8/6/2024).
Hal itu diperparah karena sejumlah lokasi lain yang juga berfungsi sebagai penampungan atau Depo sementara juga telah penuh dan tutup. Seperti di daerah Kotabaru atau tepatnya di depan samping kantor RRI.
"Betul, tak kira sudah dibersihkan hari ini. Tapi masih menumpuk sampahnya," jelas Dyan, salah satu warga yang bekerja di Kotabaru.
Sampah yang menggunung karena ditumpuk-tumpuk menjadi persoalan baru bagi Kota Yogyakarta. Dampak paling langsung yang dirasakan warga yakni bau sampah yang cukup kuat.
Menurut warga, tumpukan sampah terjadi akibat permasalahan tempat pembuangan sampah akhir tak kunjung selesai.
TPST Piyungan di Bantul Yogyakarta yang over kapasitas mengharuskan pihak pemerintah kota/kabupaten mengolah sampah masing-masing.
"Hal ini mwnyebabkan persoalan tumpukan sampah baik di Depo maupun lokasi lainnya belum tertangani secara maksimal dan terjadi tumpukan sampah uang menggunung," pungkas Dyan. (nur/ebs)
Load more