Yogyakarta, tvOnenews.com - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali meluncurkan awan panas guguran.
Dari pengamatan Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, awan panas guguran meluncur pukul 04.06 WIB dengan amplitudo 55 mm dan durasi 156 detik. Awan Panas Guguran meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng dengan jarak luncur 1 kilometer.
"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang sudah direkomendasikan," jelas Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, Minggu (09/06/2024).
Sementara itu, dari pengamatan pukul 00.00 - 06.00 WIB, teramati terjadinya kegempaan awan panas 1 kali, gempa guguran 26 kali dan tektonik Jauh 1 kali. BPPTKG Yogyakarta juga mencatat terjadinya 14 kali guguran lava yang meluncur ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 1,5 kilometer.
Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III (Siaga). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Agus Budi menjelaskan, data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Masyarakat diminta tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG), terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," pungkasnya. (Nur/Ard)
Load more