tvOnenews.com - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor, melakukan nota kesepakatan dengan pihak Dirjen Perhubungan Udara, Kementrian Perhubungan, terkait Pengembangan Bandara H Asan Sampit, di Jakarta, Senin (10/6/2024).
“Hari ini adalah hari yang paling bersejarah bagi kita semua, khususnya warga Kotim, karena kita akan melalui langkah besar dalam pengembangan insfratuktur yang sangat vital bagi kemajuan Kabupaten Kotim,” ujar Bupati Halikinnor, usai menandatangi nota kesepakatan bersama Dirjen Pehububangan Udara, Maria Indah Kristi.
Menurut Halikinnor, Kabupaten Kotim merupakan kabupaten dengan tingkat perekonomian tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), sehingga diperlukan dukungan fasilitas transportasi yang memadai untuk mempertahankannya.
“Kita dikenal sebagai pintu gerbang perekonomian di Kalteng, dengan sektor usaha yang semakin maju dan berkembang, terutama dalam bidang jasa, perkebunan kelapa sawit dan pertambangan,” ungkapnya.
kepada pihak kemenhub dijelaskannya pula, jika Kotim sendiri merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk yang terbesar di Kalteng yaitu sebanyak 436.079 jiwa, dan dengan lengkapnya fasilitas penunjang seperti Bandara, tentunya akan membawa Kotim ke arah yang lebih maju dan berkembang.
Hingga saat ini, Bandara H Asan Sampit hanya mampu melayani pesawat jenis ATR 72 dan B737-500, padahal animo masyarakat untuk menggunakan transportasi udara sangat besar dan potensial, sehingga dibutuhkan pesawat ukuran yang lebih besar atau berbadan lebar.
“Pengembangan bandara H Asan Sampit saat ini adalah sangat kita perioritas untuk kemajuan perekonomian daerah kami,” jelasnya.
Sementara untuk rancangan pengembangan bandara H. Asan Sampit ini, yaitu tahun 2024 direncanakan untuk perpanjangan Runway, yaitu dari 2.060 meter menjadi 2.250 meter. Kemudian tahun 2026 pelebaran apron, pembangunan gedung dan PKP-PK, serta perluasan gedung teriminal existing.
“Tahun 2027 rencananya akan pembangunan terminal baru perpanjangan runway tahap II dan Displacement Runway,” ucapnya.(chm)
Load more