Alhasil, saat ini peringkat risiko ESG Pertamina tercatat sebagai nomor satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas. Pertamina memimpin skor tertinggi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics dengan skor 20,7.
Pada kinerja keuangan tahun 2023, PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba total sekitar Rp 72,7 triliun. Perolehan laba tersebut naik 17% dibanding laba tahun 2022.
"Terima kasih atas dukungan Komisi VI DPR RI kepada kami untuk terus menjalankan perusahaan agar tetap survive dan tumbuh yang tujuannya untuk ketahanan energi nasional," tandas Wiko.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan bahwa kinerja Pertamina tahun 2023 yang tumbuh positif didukung oleh kinerja seluruh Subholding Pertamina Grup. Kinerja Pertamina juga diiringi dengan komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan lima pilar prioritas sejalan dengan yang diamanahkan Kementerian BUMN, mencakup nilai ekonomi dan sosial, inovasi bisnis, pemanfaatan teknologi, peningkatan investasi dan pemberdayaan SDM untuk mendukung kinerja perseroan.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.(chm)
Load more