“Pulau Hanibung memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai taman wisata, aneka satwa dan pakannya tersedia sampai tumbuhan khas Kalimantan juga ada di pulau itu,” kata Ramadan.
Pulau Hanibung masuk wilayah hulu Desa Camba, Kecamatan Kota Besi. Pulau seluas 260 hektare yang masih alami ini terdapat banyak flora dan fauna. Untuk mencapai pulau tersebut perlu menggunakan perahu yang jika dari Dermaga Habaring Hurung Sampit diperlukan waktu kurang lebih 2 jam.
Pulau Hanibung belakangan santer diperbincangkan masyarakat Kotim sehubungan dengan rencana pembuatan taman satwa oleh pemerintah daerah setempat. Namun bukan tanpa alasan tempat ini dipilih, sebab menurut Ramadan Pulau Hanibung memiliki potensi yang besar.
Tim KeHati (Keanekaragaman Hayati) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng juga telah melakukan survei disana pada akhir Mei 2024 lalu, yang menggunakan beberapa metode survei, yakni analisis vegetasi (anveg), pengambilan foto udara atau mapping, monitoring satwa, wawancara dengan masyarakat sekitar dan pemasangan kamera trap.
“Survei ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang ada di Pulau Hanibung dan bisa atau tidak pulau ini dijadikan taman satwa. Alhamdulillah hasilnya sangat bagus,” ujarnya Ramadan.
Berdasarkan survei tersebut potensi flora yang ditemukan di Pulau Hanibung antara lain, papuri, jambu burung, ubar, ubar putih, gentalang atau manggis hutan, pempaning, ficus, jambu, pelawi, rungun, kakapas, banitan, rengas,jangkit, kumpang, gelam, gelam tikus, halaba, tabulus, tababuluh, pelawan, sepakau, seraka, rawa, katari, bengkirai dan ulin.
Kemudian potensi fauna mulai dari primata ada orang utan, bekantan, lutung hitam, monyet ekor panjang. Aneka burung seperti rangkong, elang brontok, elang bondol, kengkareng dada putih, jalak kerbau, burak, burung hantu, bubut, pempulu, kacer, cucak ijo, murai atau tinjau, tiung mas dan punai.
Load more