Heri menegaskan, upaya peningkatan kinerja operasional dilakukan Grup MIND ID tanpa mengabaikan aspek lingkungan. MIND ID berkomitmen pada praktik bisnis berkelanjutan dengan penggunaan metode pertambangan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti pengelolaan tailing yang unggul dan rehabilitasi lahan bekas tambang.
“Pengelolaan air limbah, pengelolaan limbah padat, dan penerapan sistem manajemen energi juga dilakukan sebagai upaya penyediaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk mendukung operasi pertambangan. Implementasi industri 4.0 dan teknologi digital dalam aktivitas operasional terbukti sukses meningkatkan kinerja Grup MIND ID,” pungkasnya.
Adapun, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang sukses meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja operasional dengan instalasi Global Positioning System (GPS) pada kendaraan operasional di area Feronikel (FeNi) Plant.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah mulai menggunakan Portable Load Scanner dalam proses pelaksanaan pengukuran Uji Petik Muatan Dump Truck Batu Bara. PTBA berhasil mengefisiensikan proses dan waktu persiapan uji petik muatan, mempercepat proses pengukuran dan perhitungan hasil muatan serta menghemat biaya yang dibutuhkan dalam proses pekerjaan Uji Petik DT Batu Bara, seperti biaya perawatan lahan dan pengukuran survei.
Adaptasi teknologi automasi juga dilakukan oleh PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) dengan penerapan Super Dense Phase Control System (SDPCS) yang merupakan sistem automasi distribusi bahan baku alumina.
Praktik bisnis berbasis operational exellence juga dilakukan PT Timah Tbk (TINS) dengan menggunakan teknologi fuming. Lewat cara ini, PT Timah berhasil meningkatkan proses peleburan dan pemurnian logam timah.(chm)
Load more