”Instagram (visual dan lifestyle), Twitter (berita dan percakapan), YouTube (konten video panjang), Linkedin (jaringan profesional), TikTok (video pendek dan tren cepat), Facebook (audiens luas dan grup komunitas). Buat konten menarik, konten berkualitas, dan konsisten posting sesuai platform media sosial,” pungkas Tri Aji Suaka.
Diskusi yang dimeriahkan dengan hiburan artis ibu kota ini, juga dihadiri sejumlah kelompok masyarakat (komunitas) di Pagar Alam. Di antaranya, Komunitas Trail Adventure, Himpunan Pariwisata Indonesia, Komunitas UMKM Dapur Rizig Pagar Alam, Komite Ekonomi Kreatif, Komunitas UMKM Aniasi, serta masyarakat Pagar Alam dan sekitarnya.
Dari perspektif berbeda, Runner Up IV Putri Indonesia 2019 Helvanda mengatakan, bijak bermedia sosial harus mampu dan sigap melawan berita palsu (hoaks). Bentuk hoaks biasanya tidak ada sumber yang jelas, judul sensasional dan provokatif, informasi tidak konsisiten, gambar atau audio yang direkayasa, dan mendesak untuk disebarluaskan.
”Untuk melwan hoaks, verifikasi informasi, jangan sebarkan sebelum verifikasi, edukasi diri dan orang lain, berikan klarifikasi informasi kebenaran, serta berpikir kritis dan rasional,” rinci Helvanda.
Sementara Kapolres Pagar Alam AKBP Erwan Aras Genda mengingatkan warganet untuk menghindari modus penipuan digital, maupun pencurian data informasi pribadi. ”Hati-hati terhadap pesan tak dikenal, tawaran melalui media sosial, dan link lampiran yang mencurigakan,” jelasnya.
Tips bila menjadi korban penipuan, menurut Erwan, segera laporkan kejadian, amankan akun Anda, monitor akun keuangan, lindungi informasi pribadi, dan perbarui keamanan. ”Jika perlu, konsultasi dengan pengacara dan ambil tindakan hukum,” tegas Erwan Aras Genda.
Load more