Jika siswa telah memiliki prestasi di tingkat nasional, mereka akan memiliki akses ke berbagai kesempatan fasilitasi karier belajar yang lain. “Termasuk beasiswa untuk studi lanjut, baik melalui Beasiswa Maju maupun Beasiswa Pendidikan Indonesia. Bahkan, ada yang bisa sampai ke tingkat internasional,” kata Tatang.
Made Sri Astiti menilai kurasi talenta menjadi suatu hal yang krusial bagi satuan pendidikan dalam mengarahkan siswanya ke lomba atau ajang yang relevan, yang memungkinkan mereka tercatat dalam SIMT. “Masuknya siswa dalam SIMT sangat penting karena membuka peluang untuk mendapatkan berbagai fasilitas, terutama beasiswa Indonesia Maju, serta memberikan kontribusi positif pada penilaian kinerja lembaga,” tuturnya.
Pelaksanaan kurasi lomba memiliki dampak positif yang signifikan bagi siswa dengan berbagai bakat dan minat. Siswa dapat mengikuti berbagai lomba yang diadakan oleh perguruan tinggi atau lembaga lain, sehingga adanya nilai serta pengakuan terhadap prestasi yang diraih. “Adanya penilaian pada kurasi setiap tahunnya mendorong penyelenggara untuk terus meningkatkan kualitas lomba dan menjadikannya lebih bermanfaat serta memiliki nilai tambah bagi masyarakat,” ujarnya.
Pemanfaatan kurasi talenta dan SIMT juga dirasakan oleh Arjuna Ayasa Putra, penerima Beasiswa Indonesia Maju dalam negeri Angkatan 2. “Berkat pemanfaatan kurasi dan SIMT, saya berhasil meraih beasiswa Indonesia Maju dalam negeri Angkatan ke-2,” ujarnya.
Saat masih duduk di kelas XII SMA, ia mengikuti pendaftaran beasiswa Indonesia Maju, tetapi belum memahami sepenuhnya nilai dari lomba-lomba yang diikuti. Dengan adanya kurasi dan SIMT, ia dapat mengetahui lembaga-lembaga selain Puspresnas yang telah masuk kurasi. Hal ini mempermudahnya dalam menilai serta memilih instansi penyelenggara lomba yang berkualitas.
Arjuna mengaku getol melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan kurasi talenta dan SIMT ke junior di sekolah agar dapat mengakses kesempatan fasilitasi karier belajar seperti dirinya. (chm)
Load more