tvOnenews.com - Keamanan digital atau cybersecurity merujuk pada praktik, teknologi, dan proses yang digunakan untuk melindungi sistem komputer, jaringan, program, dan data dari serangan digital. Ini mencakup berbagai tindakan yang bertujuan untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi digital.
Music educator sekaligus entrepreneur Anissa Andarini mengungkapkan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali untuk segmen pendidikan di Kabupaten Buleleng, Rabu (10/7).
Anissa mengatakan, pentingnya menjaga keamanan dan privasi secara digital bagi guru dan tenaga kependidikan terkait dengan meningkatnya ancaman siber di sektor pendidikan. Pemahaman keamanan digital penting untuk melindungi informasi pribadi dan profesional.
”Selain itu, mencegah penyalahgunaan data, menjaga reputasi dan kepercayaan, kepatuhan terhadap regulasi dan kebijakan, mengurangi risiko keamanan siber, serta mengajarkan tanggung jawab digital,” ujar Anissa Andarini dalam webinar yang dipandu moderator Fitta Mamita.
Dalam diskusi virtual bertajuk ”Tips and Trick Menjaga Keamanan Privasi Secara Digital” itu, Anissa menyebut secara umum ancaman digital berupa penipuan phising, pencurian identitas, malware dan ransomware, hingga kebocoran data.
”Phising merupakan e-mail dan situs web yang menipu untuk mencuri informasi pribadi. Cara mengidentifikasi upaya phising, hati-hati terhadap e-mail mencurigakan, tautan yang tak dikenal, permintaan informasi pribadi. Pencegahannya dengan edukasi, verifikasi dan periksa URL. Cara mengatasinya, laporkan, ubah kata sandi (password), dan pantau akun,” jelas Anissa Andarini.
Adapun untuk mencegah malware dan ransomware, Anissa menyarankan pengguna untuk meningkatkan keamanan perangkat lunak, pembaruan sistem, serta back up data. ”Untuk mencegah kebocoran data, lakukan enkripsi data, kontrol akses, audit keamanan, dan pelatihan keamanan,” pungkas Anissa Andarini di hadapan peserta diskusi online.
Dalam kegiatan yang menyasar guru dan tenaga pendidik sebagai peserta ini, musisi Rio Alief Radhanta memberikan tips menjaga keamanan privasi digital. Yakni, kuasai gadget atau perangkat digital, jaga identitas dan sistem pengamanan, dan selalu waspada terhadap penipuan digital.
”Sadari bahwa segala yang kita lakukan akan terekam secara digital, dan jangan lupa awasi anak dalam menggunakan perangkat digital,” pesan Rio Alief Radhanta.
Dari perspektif budaya digital, Kepala Seksi Kesejahteraan, Penghargaan, Perlindungan, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng Komang Sudarmini mengingatkan pentingnya pengguna digital mengetahui ragam hak digital.
”Selain hak untuk mengakses dan berekspresi, pengguna digital juga mempunyai hak untuk merasa aman di dunia digital. Yakni, bebas dari penyadapan massal dan pemantauan tanpa landasan hukum, perlindungan atas privasi, hingga aman dari penyerangan secara daring,” pungkas Komang Sudarmini.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Buleleng ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, program #literasidigitalkominfo ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang, yang dimulai sejak 2017. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.(chm)
Load more