Jakarta, tvOnenews.com - Calon bupati Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah punya potensi kuat bisa menyalip elektabilitas dua kandidat utamanya, Masnah Busro dan Bambang Bayu Suseno (BBS). Meskipun, baik Masnah maupun BBS masih memimpin elektabilitas saat ini.
Hal itu terungkap dari temuan data survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dipublis kepada pers, di Muaro Jambi, Jumat (12/7/2024). Survei dilakukan dari tanggal 27 – 30 Juni 2024. Menggunakan metodologi standar Multistage Random Sampling melalui wawancara tatap muka kepada 440 responden dengan margin of error plus minus 4,8%.
Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menjelaskan, dalam simulasi 10 calon yang dipotret, ada sejumlah figur yang masuk dalam tiga besar. Yaitu, Bambang Bayu Suseno (22,5%), Masnah Busro (22,1%) dan Bachyuni Deliansyah (14,5%).
Sementara, kata Toto, 7 kandidat lainnya, Ivan Wirata (9,5%), Abun Yani (6,8%) dan lainnya seperti Asnawi Rivai, Kamaludin Havis, Jun Mahir, Firmansyah dan Yuli Setia Bakti, semuanya dibawah 5%.
“Jadi, tiga kandidat yang potensial memenangkan Pilkada Muaro Jambi, hanya Masnah, BBS dan Bachyuni. Dengan catatan, mereka resmi maju sebagai kandidat dengan mendaftar ke KPUD, pada akhir Agustus nanti,” katanya.
Namun begitu, ada dua isu besar yang harus diwaspadai, terutama oleh dua kandidat tertinggi, Masnah dan BBS. Pertama, soal temuan survei tentang adanya angka 58,9% yang menginginkan bupati baru. Dan hanya 32,0% yang tetap menginginkan bupati lama.
Adapun yang dimaksud bupati lama saat relawan menanyakan kepada responden adalah bupati incumbent yang terpilih lewat Pilkada sebelumnya, yaitu, Masnah Busro sebagai bupati, dan BBS sebagai wakil bupati. Bukan Pj bupati, Bachyuni Deliansyah.
“Hasil seperti ini biasanya menggambarkan aspirasi mayoritas publik di Muaro Jambi ingin perubahan. Masalahnya, belum ada figur yang dipersepsi sebagai simbol pembawa perubahan itu. Sehingga, pilihan mayoritas publik masih tetap kepada Masnah dan BBS, meskipun tingkat kepuasaannya rendah,” ungkapnya.
Dalam kontek ini, menurut Toto, ini tantangan sekaligus peluang buat seluruh kandidat diluar Masnah dan BBS, khususnya Bachyuni yang sudah masuk tiga besar untuk tampil meyakinkan publik sebagai figur yang punya brand personal kuat dengan aneka programnya yang juga kuat sebagai pembawa perubahan itu.
Dalam panilaian Toto, Bachyuni punya potensi kuat dipersepsi sebagai cabub peduli dan merakyat seperti terpotret lewat survei dengan tingkat kesukaan tinggi, yaitu 91%. Bandingkan dengan Masnah yang tingkat kesukaannya hanya 86%.
“Ini sebenarnya goownews buat Pak Bahcyuni dengan pengenalannya masih rendah. Jika saja, Pak Bachyuni punya pengenalan yang sama dengan Bu Masnah, bisa jadi elektabilitasnya diatas Bu Masnah, termasuk BBS,”tegasnya.
Yang harus diwaspada baik oleh Masnah dan BBS, lanjut Toto, adalah berita tentang pemanggilan keduanya oleh KPK dalam kasus “Ketuk Palu”. Jika mayoritas publik tahu bahwa Masnah dan BBS sering dipangil KPK, sangat potensial merontokan elektabilitasnya. Meskipun, belum menjadi tersangka.
Ditambahkan Toto, goodnews lainnya buat Bachyuni adalah masih tingginya angka soft supporter yang sering disebut dengan lahan tak bertuan, yaitu 60,2%. Suara sebesar itu adalah lahan yang masih bisa diperebutkan oleh siapa, termasuk Bachyuni, Masnah dan BBS. (ebs)
Load more