Misalnya di utara, mereka akan mengunjungi geosite Watukelir, Gunung Parang, Cangkring, kemudian ke Barat nanti akan mengunjungi situs budaya Benteng Van der Wijck, di Gombong, dan kerajinan daun pandan di Karanganyar, lalu berlanjut ke Goa Jatijajar, Hutang Mangrove Ayah, Pantai Menganti, konservasi tukik di Kaliratu.
"Termasuk ke Pabrik Genteng Sokka, Pemandian Air Panas Krakal, lalu ke Galeri Geopark di Dinas Perpustakaan, dan ke museum gerabah di Kutowinangun. Kegiatan para asesor akan berakhir di Mexolie untuk paparan hasil akhir pada Kamis malam," tuturnya.
Sigit menuturkan, yang dinilai para asesor ini adalah berkaitan dengan warisan geologi. Bagaimana masyarakat sadar dan terlibat dalam pelestarian situs-situs geologi. Kemudian dampak dari adanya Geopark, sejauh mana adanya Geopark Kebumen bisa membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Asesor ini nanti akan bertanya langsung kepada masyarakat menyangkut pemahaman mereka tentang Geopark Kebumen, dan sejauh mana kebermanfaatanya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.
Adapun Mr. Andreas J. Schuller dalam sambutannya menyampaikan, bahwa agenda utama kedatangannya adalah melakukan validasi lapangan atas dokumen usulan yg diserahkan ke Unesco. Hasil validasi ini kemudian akan dijadikan bahan dalam sidang penentuan bulan September di Vietnam.
Schuller menambahkan bahwa geopark kebumen berasa dalam kondisi yang sangat baik utk menjadi sebuah geopark global. Namun ditekankan, bahwa yang terpenting adalah selalu melakukan pembenahan dan peningkatan sehingga geopark Kebumen dapat memberi manfaat nyata pada masyarakat sekitar. (ebs)
Load more