Jakarta, tvOnenews.com - Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) resmi beroperasi dengan peresmian yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, pada hari Jumat (26/7/2024).
Peresmian ini menandai beroperasinya delapan infrastruktur utilitas penting di kawasan tersebut, yaitu Instalasi Pengolahan Air (IPA), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Tempat
Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Reservoir Air Baku, Rumah Susun, Network Operation Center, Stasiun Gas, dan Gerbang Tol KIT Batang.
Pada acara peresmian ini, Presiden Joko Widodo meninjau langsung beberapa tenant yang telah
beroperasi di KITB. Salah satunya adalah PT KCC Glass Indonesia asal Korea Selatan yang
memproduksi berbagai jenis kaca berkualitas tinggi dengan kapasitas produksi 420.000 ton/tahun.
PT Wavin Manufacturing Indonesia asal Belanda, industri pipa PVC, juga menjadi salah satu
tenant yang dikunjungi oleh Presiden.
Presiden Jokowi menjelaskan Kawasan Industri Terpadu Batang akan menjadi sebuah kawasan industri yang betul-betul efisien dan dilirik oleh para investor, serta membuka lapangan pekerjaan yang seluasnya.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada sore hari ini saya resmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah," kata Presiden Jokowi seperti dalam akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Jumat.
Presiden menjelaskan bahwa kawasan Industri Batang dibangun, karena pada tahun 2019 geopolitik antarnegara memanas akibat perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Pada saat itu, Presiden memandang ada kesempatan besar dari kondisi banyaknya perusahaan yang berbondong-bondong untuk merelokasi industri dan pabriknya ke negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, inflasi rendah, serta memiliki stabilitas dan politik yang bagus.
"Kalau kita tidak melakukan keputusan yang cepat dan melaksanakan keputusan ini dengan cepat, peluang itu pasti akan hilang," kata Presiden.
Kepala Negara pun bersyukur Indonesia menempati peringkat ke-27 dalam World Competitiveness Index, karena performa ekonomi yang baik, serta efisiensi untuk pebisnis di Indonesia.
Kawasan Industri Terpadu Batang pun dibangun di lahan seluas 400 hektare pada tahap pertama dan direncanakan mencapai luas total 4.300 hektare yang nantinya akan menampung industri dan pabrik.
Kawasan Industri Terpadu Batang juga diproyeksikan dapat menyerap hingga 250 ribu pekerja.
Saat ini, investasi yang masuk ke Kawasan Industri Terpadu Batang sudah mencapai Rp14 triliun dan menyerap sekitar 19 ribu pekerja. (ant/ebs)
Load more