Toto menjelaskan, target selanjutnya pada tahun 2025, Pemkab Gunungkidul melalui PDAM Tirta Handayani akan mengakses LOAN dari Pemerintah German melalui program Green Infrastructure Initiative (GII), senilai sekitar Rp 120 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan IPA di IKK Tanjungsari dengan kapasitas 50 liter per detik.
"Sumber dari Tanjungsari ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih di Kapanewon Tanjungsari dan sebagian wilayah Kapanewon Tepus Selatan," katanya.
Selain itu, lanjut Toto, untuk meningkatkan kualitas layanan air bersih di sisi barat, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) akan memasang pipa sepanjang 7 km dari Kanigoro ke IPA Karang dengan memanfaatkan sumber Ngobaran.
Pembangunan intake berkapasitas 100 liter per detik di Ngobaran sudah dilakukan sejak Tahun 2023.
"Akan kita teruskan pada tahun 2024 agar optimal dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di Kapanewon Saptosari, Panggang, Paliyan, dan Purwosari." bebernya.
Dengan serangkaian pembangunan infrastruktur ini, PDAM Tirta Handayani menargetkan peningkatan kapasitas produksi air akan mencapai 250 liter per detik pada tahun 2025 mendatang.
"Harapan kami sesuai dengan komitmen bapak Bupati, dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Gunungkidul secara optimal dan berkualitas," paparnya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, rasio kecukupan masalah air bersih saat ini tengah mencapai 89 persen.
Load more