Ia menambahkan, pengelolaan sampah akan menjadi masalah besar jika aktivitas pengumpulan, pemilahan, dan pengelolaan sampah tidak berjalan efisien. Sampah yang tidak terkelola dengan baik berpotensi mencemari lingkungan sekaligus mengganggu kesehatan masyarakat.
Menurutnya, daur ulang sampah di operasional perusahaan telah membuktikan komitmen Bank Mandiri dalam menerapkan aspek berkelanjutan. Senada, mesin RVM dinilai ikut berperan menciptakan lingkungan kerja yang bebas emisi di masa depan.
“Bank Mandiri sadar bahwa pengelolaan sampah yang efisien dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan dapat mencerminkan nilai keberlanjutan untuk perusahaan dan masyarakat,” tambah Alexandra.
Mengutip data Bank Mandiri, transaksi RVM sampai dengan Juni 2024 setara dengan penyelamatan lahan seluas 478,82 m2 dan pengurangan jejak karbon yang setara dengan 3 juta gram CO2.
Langkah tersebut selaras dengan target Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait peta jalan pengurangan sampah oleh produsen sebanyak 30 persen di 2029. Termasuk juga mendukung Bank Mandiri Net Zero Emissions Operations di 2030 dan visi Net Zero Emissions Indonesia di 2060 atau lebih cepat.
“Kami berharap RVM ini dapat menjadi sinergi positif bersama Mandiri dan Mandirian untuk mendorong masyarakat menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan dan rendah karbon emisi,” pungkas Alexandra.(chm)
Load more