tvOnenews.com - Mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum DPP Partai Golkar membuat situasi internal partai berlambang pohon beringin menjadi tak menentu menjelang Musyawarah Nasional (Munas) yang dijadwalkan berlangsung pada Desember 2024.
Keputusan Airlangga ini memicu spekulasi mengenai siapa yang akan menggantikannya dalam memimpin salah satu partai politik terbesar di Indonesia.
Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS), Anthony Leong, menyatakan bahwa pengunduran diri Airlangga membuka jalan bagi Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, untuk mengambil alih tampuk kepemimpinan Partai Golkar.
"Mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Golkar membuka peluang bagi Bahlil Lahadalia untuk menggantikan Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar," ujar Anthony.
Anthony menilai Bahlil sebagai sosok yang sangat cocok untuk meneruskan kepemimpinan Airlangga di DPP Golkar.
Ia menyoroti pengalaman Bahlil yang luas dalam organisasi dan karier politiknya di Golkar sebagai alasan utama.
"Bahlil Lahadalia memenuhi syarat sebagai Ketua Umum DPP Golkar karena segudang pengalamannya di organisasi dan Golkar. Secara AD/ART juga memenuhi syarat, ditambah lagi Bahlil termasuk golongan politisi muda. Jadi, sudah waktunya Bahlil Lahadalia memimpin Partai Golkar," jelas Anthony.
Load more