Lebih lanjut, Anthony menambahkan bahwa salah satu syarat dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar untuk menjadi Ketua Umum adalah harus memiliki pengalaman aktif di dalam partai serta memegang posisi pimpinan selama minimal lima tahun.
"Bahlil telah menjadi anggota Partai Golkar sejak tahun 2001 dan bahkan hingga 2014 berada di struktural Partai Golkar, jadi ia memenuhi syarat untuk menjadi Calon Ketua Umum Golkar," tegasnya.
Seperti yang diketahui jabatan pertama yang Bahlil emban adalah Wakil Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Papua, yang di mana saat itu AMPG pertama kali dibentuk di bawah kepemimpinan Ketum DPP Golkar Akbar Tandjung. Ketum AMPG Pusat saat itu Rambe Kamarul Zaman, dan Ketua AMPG Papua Marthen R Marey. Dan juga Bahlil menjabat Bendahara Golkar Papua saat Alm Habel Melkias Suwae menjadi Ketua DPD Golkar Papua. Pada 2012, Bahlil dan tim sukses almarhum Habel Melkias Suwae berkampanye di pegunungan di Papua. Namun, mereka dikepung oleh massa dan terancam dibunuh oleh massa yang sudah emosional dan beringas dari kubu lain. Disana Bahlil hampir terbunuh demi Partai Golkar di Papua. Beruntung, ia diselamatkan Kapolda Papua Tito Karnavian.
Bahlil merupakan figur yang dapat diterima baik oleh Presiden Joko Widodo maupun oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang dianggap penting untuk keberlanjutan pemerintahan baru ke depan.
"Bahlil sebagai sosok yang bisa diterima baik oleh Joko Widodo maupun oleh Prabowo Subianto, sehingga Golkar bisa mengawal keberlanjutan pemerintahan baru ke depannya," pungkas Anthony.(chm)
Load more