tvOnenews.com - Perangkat digital, seperti laptop, komputer, ponsel, dan alat gadget lainnya, kini bukan lagi monopoli orang dewasa. Anak-anak usia sekolah dasar pun lazim menggunakan perangkat teknologi tersebut. Lalu, bagaimana memastikan perangkat yang ada di tangan anak-anak tersebut dapat mendukung prestasi dan aktivitas positif termasuk game online?
Praktisi dan konsultan IT Ardiansyah mengungkapkan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomifo) RI besama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, di Kabupaten Lamongan, Kamis (22/8).
Ardiansyah mengatakan, dunia digital mengenal banyak jenis game online. Mulai dari MMORPG (Massively Multiplayer Online Role-Playing Game), MOBA (Multiplayer Online Battle Arena), Battle Royale, dan Simulation Games.
”Permainan itu bisa dimainkan melalui beragam platform game online, seperti PC gaming, mobile gaming, console gaming, dan cloud gaming,” jelas Ardiansyah dalam webinar yang dipandu moderator Iman Darmawan itu.
Dalam diskusi bertajuk ”Mengenal Dunia Game Online”, Ardiansyah menyebut, ada persepsi negatif terkait bermain game online. Padahal, bermain game online juga memiliki keuntungan sebagai sebuah hiburan dan rekreasi.
”Selain itu, juga menumbuhkan keterampilan dan kreativitas, membangun komunitas dan pertemanan, menjadi profesi dan sumber penghasilan. Ingat, game online yang sudah diakui sebagai olahraga (e-sport) dilombakan sampai tingkat internsional,” papar Ardiansyah.
Meski begitu, Ardiansyah mengakui, bermain game online memiliki tantangan terkait kecanduan game, konten yang tidak sesuai, perlindungan data dan keamanan, masalah kesehatan hingga persoalan etika.
Load more