Bahkan, Luhut mengakui bahwa Faisal Basri adalah sosok yang sangat rendah hati meskipun kritiknya begitu keras.
“Saya selalu menghormati cara Pak Faisal menyampaikan pandangannya. Beliau selalu lugas, namun rendah hati, dan siap mendengarkan dengan baik meski pandangan kita berbeda. Keberanian dan kejujurannya dalam berargumen menunjukkan karakter kuatnya sebagai seorang intelektual," ujar Luhut.
Menurut Luhut, Faisal Basri adalah sosok yang tidak pernah menggunakan kritik untuk menjatuhkan, melainkan untuk memperbaiki kondisi yang ada.
"Beliau kritis, tetapi selalu dalam semangat memperbaiki. Itulah yang membuat saya sangat menghargai beliau. Kita butuh lebih banyak sosok seperti Pak Faisal di Indonesia," ujarnya.
Bagi Menko Matves, meski sering berbeda pandangan dengan pemerintah, Faisal adalah tokoh yang sangat konsisten dengan prinsip dan idealismenya sebagai seorang intelektual.
“Di mata saya, Pak Faisal adalah contoh intelektual yang tetap teguh dengan prinsipnya, meskipun seringkali berbeda pandangan dengan pemerintah," jelas Luhut.
Luhut menutup penghormatan terakhirnya dengan menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas wafatnya Faisal Basri.
Load more