tvOnenews.com - Warga digital yang cakap antara lain ditunjukkan dari kemampuan mengakses, mengevaluasi, dan menganalisis informasi secara kritis. Selain itu, mampu menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas. Lebih lengkapnya, kecakapan digital juga mensyaratkan pemahaman terkait cara melindungi privasi dan keamanan data pribadi.
Wakil Ketua Umum Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia Eko Prasetya menyampakan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, di Kabupaten Jombang, Senin (9/9).
Sementara, lanjut Eko, untuk menjadi warga digital yang beretika, ia harus mampu berkomunikasi dengan sopan di media sosial dan platform lainnya, menghargai hak cipta dan konten yang dimiliki orang lain, tidak menyebarkan berita palsu (hoaks) atau informasi yang dapat merugikan orang lain, maupun menjaga batasan privasi diri sendiri dan orang lain.
”Adapun berdaya secara digital, artinya menggunakan teknologi untuk pengembangan diri, seperti belajar keterampilan baru, dan membangun karier,” tutur Eko Prasetya dalam diskusi bertajuk ”Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika, dan Berdaya”.
Berdaya secara digital, sambung Eko, juga berarti berpartisipasi dalam diskusi atau aktivitas sosial yang membangun, baik di komunitas lokal maupun global. ”Intinya, mempengaruhi perubahan positif melalui kampanye digital atau gerakan online,” tegas Eko dalam diskusi yang dipandu moderator Anissa Rilia.
Eko menambahkan, kita sesungguhnya tidak pernah tahu siapa sebenarnya lawan bicara kita di internet. Untuk itu, aktivitas di ruang digital butuh waspada dan kehati-hatian, atau mempertimbangkan faktor keamanan digital (digital safety).
”Yang dimaksud dengan digital safety di sini, yakni melibatkan praktik, alat, strategi yang digunakan untuk melindungi data, identitas, sistem digital, dan jaringan,” pungkas Eko Prasetya di hadapan para santri madrasah yang mengikuti diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari aula dan ruang masing-masing.
Load more